Ilustrasi/Mirror.co.uk
Health

KPAI: Anak Indonesia Butuh Pengasuhan Berkualitas

Ipak Ayu H Nurcaya
Selasa, 22 September 2015 - 11:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya angka kekerasan terhadap anak yang terjadi akhir-akhir ini, baik anak sebagai korban maupun pelaku hanyalah masalah hilir dari penyelenggaraan perlindungan anak. Permasalahan di hulunya adalah minimnya pengasuhan berkualitas yang dilakukan orang tua.

Berdasarkan temuan survei nasional  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2015 tentang "Pemenuhan Hak Pengasuhan Anak" ditemukan bahwa hanya 27,9% ayah dan 36,6% ibu yang mencari informasi pengasuhan berkualitas sebelum menikah.

Ketua Divisi Telaah dan Kajian KPAI, Rita Pranawati mengatakan hal tersebut berarti persiapan dari sisi pengetahuan orang tua masih sangat jauh dari ideal. Sebanyak 66,4% ayah dan 71% ibu hanya menjiplak pengasuhan yang dilakukan kedua orang tua mereka dahulu.

“Padahal tantangan perkembangan zaman dan teknologi sangat membutuhkan pengetahuan yg baik dan pengembangan pengasuhan untuk pengasuhan, bukan pola asuh yang sama dengan yang mereka dapatkan dahulu,” kata Rita pekan ini.

Penelitian tersebut menemukan bahwa orang tua masih mengedepankan perkembangan akademis semata, padahal kebutuhan tumbuh kembang anak bukanlah kognisi semata.

Survey Nasional yang melibatkan 800 responden keluarga ini juga menemukan fakta bahwa urusan anak yang menyangkut tumbuh kembang anak seperti pengembangan hobi masih menjadi pertanyaan sampingan yg disampaikan orang tua kepada anak.

Padahal menurut Rita urusan non akademis inilah yang merupakan dinamika tumbuh kembang anak yang perlu penyikapan dari orang tua secara menyeluruh.

Sedangkan hasil penelitian yang ditanyakan kepada anak (usia responden anak 10-18 tahun), menyatakan minimnya perhatian orang tua yang ingin tahu keadaan mereka di sekolah. Orang tua kebanyakan memberikan pertanyaan yang tertutup yang cukup dijawab dengan satu kata tanpa memancing anak-anak bercerita.

Misalnya sudah makan apa belum, dapat nilai berapa, ada PR tidak. Padahal pancingan bercerita akan menumbuhkan kebiasaan anak bercerita, sehingga jika ada masalah dengan anak dapat terdeteksi secara dini dan disikapi secara cepat.

Penelitian ini juga menemukan bahwa kuantitas orang tua berbincang dengan anak yang paling tinggi adalah hanya satu jam yaitu 47,1% oleh bapak dan 40,6% oleh ibu. Pemenuhan hak komunikasi dengan anak ini tentu sangat sedikit dan berdampak pada kualitas pengasuhan itu sendiri.

Dalam hal ini, ibu memiliki waktu sedikit lebih banyak daripada ayah dalam berkomunikasi. Begitu juga dengan kebiasaan mengawali komunikasi dengan anak, ibu memiliki praktik lebih baik.

Penerapan pola orang tua dalam mengawasi penggunaan teknologi juga kerap kali masih keliru dan justru membuat anak semakin bebas dengan akses media digital. Akibatnya masih ada anak yang mengakui mengakses pornografi, melakukan pelecehan, dan game online yang mengandung kekerasan.

Selain itu, hak anak untuk bermain juga masih dibatasi, padahal dunia anak adalah dunia bermain. Penelitian ini juga menemukan bahwa paling lama anak hanya diberi waktu bermain selama dua jam bahkan ada juga yang masih melarang anaknya untuk bermain.

Secara umum peran ibu lebih besar dan lebih mengambil inisiatif dalam hal pengasuhan dibandingkan ayah. Padahal ayah dan ibu sama-sama dibutuhkan oleh anak dalam tumbuh kembangnya.

Rita mengatakan KPAI mengajak semua keluarga Indonesia untuk memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak demi masa depan yang lebih baik untuk anak dan Indonesia. Jika kita mengabaikan pengasuhan anak saat ini, maka dua puluh tahun yang akan datang akan terlihat buruknya kualitas SDM bangsa.

“KPAI mendorong pemerintah untuk melakukan kampanye Pengasuhan Berkualitas, melakukan edukasi pengasuhan berkualitas, serta mendorong kebijakan terlaksananya edukasi Pengasuhan Berkualitas agar bangsa ini tidak hanya menyelesaikan masalah seperti pemadam kebakaran, tetapi mencegah masalah di bagian hulunya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro