Bisnis.com, JAKARTA-- Biro jodoh Yayasan Scorpio, yang didirikan sejak 1974, tak mau latah mengubah metode percomblangan melalui dunia maya.
Mulai dari pendaftaran hingga pertemuan antar-anggota, tak berubah banyak sejak biro ini didirikan lebih dari empat dekade silam.
Larasati, misalnya, harus mengisi identitas diri seperti nama, alamat, status, jumlah anak dengan tulisan tangan. Wanita berusia 63 tahun ini juga wajib mencantumkan kriteria calon suami idaman.
Seluruh biodata Larasati akan disimpan dalam album berwarna pink. Selain itu, dia juga wajib membawa pasfoto berwarna ukuran 4x6, fotokopi KTP dan membayar uang administrasi Rp 125 ribu.
Setelah memenuhi semua persyaratan, Larasati berhak mendapatkan kartu anggota berwarna kuning yang di dalamnya tercantum nomor 10xxx, nomor anggota Larasati.
Cara pengelolanya, Bambang Riyanto, memproses pendaftaran tak kalah kuno. Dia mengetik identitas Larasati di album dan di kartu anggota dengan mesik ketik merek Olympia, bukan dengan seperangkat komputer. Penutup pitanya pun, sudah patah menjadi dua.
Buku Album
Pertemuan antara para pemburu jodoh berawal dari buku album berwarna pink yang diketik Bambang. Jika ada pria tertarik dengan Larasati, misalnya, pria tersebut dapat melihat profil, biodata lengkap, termasuk nomor kontak.
"Setelah itu, terserah mereka teknisnya untuk kenalan lebih jauh. Anggota Yasco kan pinter-pinter he-he-he," kata Bambang, Sabtu (4/10/2015).
Pertemuan antar-anggota pun rutin digelar untuk mempertemukan para pencari jodoh. Pertemuan paling anyar digelar di Lembang, Bandung, pada 6 September 2015. Sekitar 50 anggota dari Jakarta dan 30 anggota dari Bandung berkumpul.
Dalam pertemuan yang menghadirkan beragam hiburan seperti poco-poco dan organ tunggal, anggota pria boleh duduk di samping anggota perempuan yang ia taksir. Sesi memperkenalkan diri menjadi sesi yang ditunggu-tunggu dalam pertemuan ini.
Cara lainnya yang tak berubah adalah mengiklankan anggota. Dulu, M. Subky Hasbie, pendiri Yasco, menggandeng Koran Buana. Saat ini, dia memasang iklan di Pintu Jodoh koran Pikiran Rakyat edisi Minggu. Meski serba manual dan kuno, Yasco tak pernah patah arang dalam bersaing dengan biro jodoh daring yang saat ini menjamur.