Bisnis.com, JAKARTA – Penggemar seni keramik menggunakan medium tanah lihat belum sebanyak kolektor seni lukisan, namun karya seni keramik ada yang diapresiasi ratusan juta rupiah.
Karya keramikus yang diapresiasi ratusan juta rupiah itu adalah kreasi keramikus F. Widayanto, alumni Jurusan Keramik Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
Dia memamerkan keramik yang terinspirasi dari alat musik Arab seperti rebab, dan China berupa alat musik gesek di pameran karya 13 seniman keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik, 16-25 Oktober 2015.
Untuk memasyarakatkan karya seni keramik, Manajemen Unit Pengelola Museum Seni mengadakan pameran keramik karya 13 seniman keramik di Museum Seni Rupa dan Keramik, pada 16-25 Oktober.
Untuk mewujudkan kedua alat musik itu, Widayanto mendalami seni kedua alat musik tersebut.
“Saya senang musik, maka saya buat alat musik. Saya belajar dari Arab dan China,” kata Widayanto di sela-sela pembukaan pameran tersebut, Jumat (16/10/2015).
Misalnya alat musik dari Arab, Al-Oud , yang di Indonesia dikenal dengan musik gambus. Alat musik ini menggunakan 3-12 senar yang biasa digunakan untuk tari zapin atau musik waktu pernikahan.
Alat musik karya Widayanto itu dikerjakan dengan tangan secara manual menggunakan tanah liat dari Sukabumi dan dipanaskan dengan suhu 1250 derajat Celsius. Tidak ada duplikat karya seni ini.
“Produk saya dikerjakan dengan tangan dan bersertifikat,” kata Widayanto.
Widayanto tidak menyebut berapa nilai jual alat musik tersebut. Tapi, dia mengatakan karyanya berupa patung diapresiasi ratusan juta rupiah oleh pengusaha kebun kelapa sawit.