Turis.
Travel

Phocuswright: Industri Perjalanan Wisata Asia Pasifik Tumbuh 4%

John Andhi Oktaveri
Senin, 16 November 2015 - 07:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Meski kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, masih mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi industri perjalanan wisata di wilayah itu terus bertumbuh, menurut lembaga riset Phocuswright.

Meningkatnya jumlah kalangan ekonomi menengah yang menghabiskan belanja untuk perjalanan wisata merupakan salah satu penyebab pertumbuhan tersebut. Penyebab lainnya adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan suplai untuk perjalanan wisata.

"Faktor ini telah mendorong peningkatan pasar perjalanan wisata Asia Pasifik," menurut laporan itu sebagaimana dikutip situs hotelnewsnow.com, Senin (16/11/2015).

Laporan terbaru dari Phocuswright tersebut memberikan analisa yang mendalam tentang tren pasar perjalanan wisata serta predikis industri tersebut di13 negara Asia Pasifik sebagi pasar terbesar di dunia.

"Pasar Asia Pasifik naik 4% per tahun pada 2014 hingga mencapai nilai US$340,4 miliar atau 30% dari nilai pasar perjalanan global," menurut penelitian tersebut. Namun, fluktuasi nilai tukar membuat pelemahan mata uang di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

India akan tumbuh sebagai negara dengan pertumbuhan pasar perjalanan wisata tercepat di Asia Pasifik bersamaan dengan China sejak 2013 hingga 2017 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 11%. Penyebabnya adalah pelonggaran sejumlah aturan mengenai industri pariwisata selain pertumbuhan infrastruktur pendukung. Begitu juga dengan pertumbuan kalangan ekonomi menengah.

"China akan menjadi negara pertama yang mayoritas pesanan perjalanan wisatanya dilakukan lewat online. Pada 2016, 53% dari perjalanan wisiata negara itu dipesan secara online," menurut laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro