Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah maskapai penerbangan Asia yang terbang secara reguler ke Prancis memperketat pengamanan selain memberi sejumlah konpensasi pasca serangan teroris di Paris.
Asian Airlines, maskapai penerbangan Korea Selatan yang rutin terbang ke Paris termasuk di antaranya yang melakukan pengetatan keamanan. Maklum, wisatawan asal Korea Selatan yang berlibur ke Paris cukup signifikan setiap tahun.
"Penumpang kami benar-benar khawatir dengan serangan di Paris, ujar K.W. Nieh, senior vice president maskapai Taiwan, Eva Airways.
Dia mengaku beberapa saat setelah kejadian di Paris kantornya dipenuhi penumpang yang meminta pembatalan penerbangan.
"Pada hari Minggu saja kami menerima 50 pembatalan dari 300 pesanan. Paris selalu menjadi tujuan penerbangan kami dan penumpang penuh, tapi sejak kejadian itu tingkat isian pesawat kami turun menjadi 70-80-%.
Sejumlah maskapai penerbangan seperti Air China dan Singapore Airlines, tidak mengenakan fee pembatalan pesanan untuk penerbangan ke Paris dalam beberapa pekan ke depan.
Dennis Bunnik, Direktur Dewan Pariwisata Australia mengakui wisatawan asal negaranya takut terbang ke Prancis karena mereka menyadari bahwa terorisme bisa terjadi dimana saja.
"Apa yang mereka lakukan adalah menunda pemberangkatan meski tidak ingin menghentikan pemberangkatan mereka," ujarnya sebagimana dikutip Reuters, Jumat (20/11/2015).