Bisnis.com, JAKARTA-- Mesir akan membuka museum di dalam bandar udara internasional Kairo, Senin (7/12/2015), untuk menarik perhatian para wisatawan yang transit.
Lokasi museum ini terletak di terminal 3, berisi 39 benda antik,
"Termasuk barang peninggalan Firaun dan kejayaan Islam," ujar pejabat museum.
"Tujuan keberadaan museum ini untuk memperkenalkan perdaban Mesir sehingga wisatawan tertarik mengunjungi tempat-tempat lainnya di Kairo, seperti museum Mesir," kata Yasmin al-Shazle, asisten Menteri Mesir urusan Museum.
Patung Juru Tulis, salah satu benda purbakala sangat terkenal dalam sejarah peradaban Mesir. Patung tersebut merupakan satu dari sedikitnya 21 item yang dipamerkan di museum bandara.
Museum pada airport sedianya dibuka pada 31 Oktober 2015 ketika militan ISIS meledakkan pesawat penumpang Rusia yang lepas landas dari Sharm el-Seikh menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin berjumlah 224 orang.
Industri pariwisata yang menjadi andalan pemasukan Mesir terjun bebas ketika Negeri Firaun itu dihantam bencana rusuh politik yang diawali dengan Arab Spring pada 2011.
Peristiwa itu disusul jatuhnya Presiden Husni Muabarak, tak lama kemudian Presiden Muhamed Mursi dikudeta oleh militer digantikan oleh Jenderal Abdel Fattah el-Sisi.
Menurut kantor Kementerian Pariwisata Mesir, jumlah wisatawan yang berkunjung ke negeri itu jatuh dari sekitar 14,7 juta pada 2010 menjadi 10 juta pada 2015.
Rusia dan Inggris, dua negara yang menjadi pangsa pasar utama wisata, menunda seluruh penerbangannya ke Sharm el-Sheikh sejak pengeboman pesawat di Gurun Sinai.
Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Kamis (3/12/2015), Zahi Hawass, mantan Menteri Purbakala Mesir, mengatakan, dia berharap pembukaan museum baru di bandara dapat menambah pemasukan, sehingga bisa digunakan untuk membiayai situs-situs warisan budaya Mesir lainnya.