Ilustrasi/Eatdrinkbetter
Health

Baby Led Weaning, Amankah untuk Bayi?

Tisyrin Naufalty Tsani
Senin, 14 Desember 2015 - 02:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan ini, semakin banyak orangtua, khususnya para ibu yang memamerkan kemampuan bayinya yang belum genap berusia setahun makan sendiri. Berbagai posting-an dengan beragam pose dan ekspresi lucu bayi, lengkap dengan makanannya berseliweran di media sosial.

Hal itu merupakan gambaran dari metode pemberian makanan kepada bayi yang dikenal dengan istilah baby led weaning (BLW). Metode tersebut dilakukan pada saat memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang diperkenalkan oleh Gill Rapley dari Inggris lewat sebuah buku.

Pada metode BLW, bayi akan belajar mengambil makanan dan memasukkan ke mulut dengan tangannya sendiri. Jenis makanan yang diberikan berupa finger food yang mudah dipegang oleh bayi dan biasanya hanya direbus serta dipotong-potong dalam ukuran tertentu.

Menurut Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Fransisca Handy, bayi akan belajar untuk menelan, mengambil dan memasukkan makanan ke mulutnya melalui metode BLW.

Dengan kata lain, bayi memiliki kontrol sendiri atas konsumsi makananya. Namun, dalam mempraktek-kan metode BLW, yang dikha-watirkan adalah jumlah nutrisi atau kalori yang masuk ke tubuh bayi tidak sesuai dengan kebu-tuhan karena banyak makanan yang dilepeh atau dibuang oleh bayi.

“Pada dasarnya, jika orangtua ingin mencobanya [BLW] tidak masalah, karena BLW dapat melatih kemampuan motorik halus. Namun, sebaiknya tetap dibarengi dengan metode MPASI konvensional,” katanya kepada Bisnis.com.

Orangtua perlu menyadari bahwa tidak semua bayi mampu untuk melakukan BLW. Selain itu, terdapat risiko bayi tersedak jika menggunakan BLW. Tersedak bisa terjadi ketika bayi menggigit potongan makanan terlalu besar sehingga makanan masuk ke saluran pernafasan.

Di sisi lain, keunggulan BLW adalah bayi dapat mengontrol makanannya, anak menjadi aktif, memupuk rasa percaya diri, serta mencegah obesitas di kemudian hari karena bayi sudah bisa merasakan kenyang. Dengan BLW, bayi akan berhenti memasukkan makanan ke mulutnya ketika sudah merasa kenyang, sehingga makanan yang dikon sumsi tidak berlebihan jumlahnya.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menjelaskan MPASI yang terbuat dari makanan sehat alami merupakan salah satu poin dari standar emas makanan bayi.

MPASI sehat alami adalah makanan buatan rumah yang mampu memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi, terbuat dari bahan baku lokal, harga terjangkau, serta mudah diolah.

Dari segi tekstur, berdasarkan panduan terbaru WHO seperti yang termuat dalam buku Mini Ensiklopedia MPASI Sehat, yaitu bayi dapat diberikan diberikan pure atau bubur halus, tetapi semikental. Patokan kekentalannya adalah makanan jatuh perlahan dari sendok alias tidak langsung mengucur.

Selanjutnya, setelah mulai makan beberapa minggu hingga usia bayi sembilan bulan, tekstur makanan yang diberikan bisa lebih kental, berupa bubur saring yang lebih bertekstur dibandingkan dengan bubur halus.

Ketika mulai usia sembilan bulan, bayi dapat mengonsumsi makanan yang dicincang halus, tidak keras, dan mudah dijum-put oleh anak. Nah, pada usia setahun, barulah bayi boleh makan makanan keluarga.

Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia Hardinsyah berpendapat bahwa metode MPASI sesuai dengan anjuran WHO tercipta berdasarkan riset, sehingga sudah sesuai dengan perkembangan tubuh bayi.

Pada metode dari WHO, terdapat transisi tekstur makanan sesuai dengan usia bayi. Hal tersebut sudah sesuai dengan perkembangan alat pencernaan bayi. “Ada risiko yang harus diperhatikan ketika bayi mengonsumsi makanan dengan tekstur yang tidak tepat dengan kesiapan alat pencernaannya. Dikhawatirkan ada iritasi saluran cerna karena bayi belum siap,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (13/12/2015)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro