Pantai Tanjung Lesung/indonesia.travel
Travel

LIBUR AKHIR TAHUN: Tanjung Lesung Sibuk Bersolek

Dini Hariyanti
Selasa, 29 Desember 2015 - 04:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Laiknya perempuan cantik, Tanjung Lesung sejak jauh-jauh hari sudah sibuk bersolek menyambut ribuan bahkan ratusan ribu pengunjung yang membanjiri destinasi itu selama libur Natal dan Tahun Baru 2016.

Momentum liburan Natal dan Tahun Baru selalu disambut meriah. Yang satu melengkapi yang lain, sehingga tak heran banyak masya-rakat yang mengambil cuti panjang untuk menikmati liburan akhir tahun.

Bicara soal liburan cenderung dihubungkan dengan berwisata. Walhasil, sejumlah nama des-tinasi wisata bakal lebih populer dan ramai dibandingkan dengan hari-hari biasa. Kondisi ini berlaku untuk Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut merupakan area khusus yang ditujukan untuk bisnis pariwi-sata di Provinsi Banten. Hal itu dipatenkan dalam Peraturan Pemerintah No.26/2016 dan peresmiannya lang-sung dilakukan oleh presiden pada 23 Februari 2015.

“Tanjung Lesung adalah satu-satunya kawasan ekonomi khusus di Pulau Jawa,” ucap Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan dalam paparan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Banten, Selasa (22/12/2015).

Manajemen KEK Tanjung Lesung membenarkan adanya potensi peningkatan volume wisatawan pada libur akhir tahun ini. Peningkatan ini tidak hanya berlaku untuk kunjungan ke wisata pantai, suaka alam, dan pegunungan tetapi juga penginapan.

Tanjung Lesung menarik sedikitnya 250.000 orang wisatawan setiap tahun. Secara reguler, pengunjung terdiri dari 20% wisatawan manca-negara dan 80% lainnya pelancong domestik. Wisawatan asing yang datang terbanyak dari Eropa, seperti Belanda dan Jerman.

Periode sibuk (peak season) menjadi kontributor utama terhadap kunjungan dengan peningkatan mencapai 100% dibandingkan dengan hari biasa. Peak season itu biasanya pada Juni—Agustus dan tentunya November—Desember.

Sejumlah hal yang menghambat perkembangan Tanjung Lesung, seperti minimnya sumber daya manusia (SDM) dengan latar belakang pendi-dikan kepariwisataan. Dari sisi fasilitas umum, akses Internet di Tanjung Lesung sejauh ini sangat terbatas. Belum lagi, industri kreatif penunjang wisata belum berkembang.

KEK tersebut tetap jadi kebang-gaan Pemerintah Provinsi Banten. Kendati demikian, Gubernur Rano Karno tetap jujur mengakui ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki. Selain perkara di atas, salah satu yang mencolok pula adalah akses transportasi darat yang monoton. “Oleh karena itu akan ada tol Serang–Panimbang. Kami harapkan konstruksinya akhir 2015,” ucapnya.

Saat ini, Tanjung Lesung hanya punya satu akses jalan darat. Kondisi jalan raya yang harus dilintasi wisatawan juga belum seluruhnya baik. KEK ini sangat membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan sehingga masyarakat lebih mudah menjangkaunya.

Secara keseluruhan, ada empat opsi yang bisa memperbaiki akses transportasi, salah satunya Tol Serang– Panimbang. Ruas sepanjang 83,9 kilo-meter itu ditargetkan mulai beroperasi pada 2018.

Selain mendukung akses ke KEK, tol ini juga diharapkan dapat mengembangkan Banten Selatan. Proyek lainnya ialah pembangunan airstrip atau landasan terbang untuk pesawat kecil sepanjang 1,2 kilometer. Ada pula opsi berupa pembangunan Bandara Panimbang untuk akses transportasi udara.

Terakhir adalah pengembangan cruise terminal dan kawasan pantai. Tanjung Lesung berada di atas lahan seluas 1.500 hektare. KEK ini berlokasi sekitar 170 kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta. Akses menuju ke situ bisa ditempuh via Anyer atau Pandeglang sekitar empat jam dari Jakarta.

Pengelolaan Tanjung Lesung kini dilakukan anak usaha Jababeka, yakni PT Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ). Sekarang ada tujuh fasilitas di sana, yaitu Tanjung Lesung Beach Hotel, Kalicaa Villas, Sailing Club, Legon Dadap Village, Blue Fish, Beach Club, dan Golf Driving Range.

INVESTASI BARU

PT Jababeka Tbk. selaku induk perusahaan yang membidani Tanjung Lesung mengklaim KEK ini berpeluang berkembang jauh lebih pesat daripada sekarang. Peluang penanaman investasi baru potensial dari berbagai wilayah di dunia.

Hal itu sejalan dengan apa yang dikemukakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam kunjungannya pertengahan bulan ini bahwa ada minat penanaman modal dari investor asal Timur Tengah.

“Jadi akan ada rencana investor Timur Tengah mau investasi di KEK Tanjung Lesung. Menteri ESDM Sudirman Said perwakilan RI untuk bertemu mereka,” ucap Direktur Utama BWJ Setiawan Mardjuki.

Managing Director BWJ Rully Lasahido menyatakan Menteri ESDM meminta pembekalan dari Jababeka terkait dengan produk-produk Tanjung Lesung yang akan dipromosikan kepada para investor Timur Tengah. “Setelah memberikan product knowledge kepada Menteri ESDM, Tanjung Lesung akan ditawarkan ke investor,” ujar dia.

Pada tahun-tahun mendatang, kawasan wisata Tanjung Lesung dijadikan master design pariwisata Kota Air pada 2020 seperti Venesia di Italia. KEK ini memiliki cultural heritage karena lokasinya dekat dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Gunung Anak Krakatau, dan Pulau Umang. []

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro