Bisnis.com, JAKARTA – Pemesanan restoran dan hotel di Paris merosot 30%-40% pada malam Tahun Baru 2015 dipicu keengganan masyarakat untuk menghabiskan akhir tahun setelah serangan teror yang terjadi bulan lalu.
Evelyne Maes, Head of the UMIH-Paris-Ile de France Hotel Federation, mengatakan serangan yang menewaskan sedikitnya 130 orang menjadi alasan utama menurunnya minat berkunjung ke Paris dibandingkan dengan tahun lalu.
“Permintaan dalam seminggu di akhir tahun ini turun 30-40%,” katanya kepada Reuters, (31/12/2015).
Seperti diketahui, Islamic State of Syria (ISIS) mengklaim menjadi dalang sejumlah aksi mengerikan di kota fashion tersebut. Kelompok bersenjata tersebut melakukan penembakan, penyanderaan dan pengeboman di sejumlah titik pusat kota Paris bulan lalu.
Pihak berwenang di Paris memperketat keamanan pada New Year’s Eve dengan berjaga-jaga, seperti mempersingkat pertunjukan “a New Year Video Light” di Arc de Triomphe sampai tengah malam dan membatalkan pertunjukan kembang api yang seharusnya ditampilkan.
Perancis diketahui menjadi salah satu negara yang paling banyak di kunjungi di dunia. Tahun lalu, wisatawan asing yang singgah mencapai 32,2 juta pengunjung.