Bisnis.com, JAKARTA- Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang jamak diderita masyarakat Indonesia.
Hipertensi adalah kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem peredaran darah hingga menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal yaitu 140/90 mmHg.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Yuda Turana, hipertensi sebenarnya bukanlah tanpa gejala.
Beberapa pengidap hipertensi biasanya mengalami sakit kepala pada pagi hari, terutama di bagian belakang, pusing, vertigo, telinga yang berdengung hingga gangguan penglihatan.
Hipertensi juga menimbulkan sejumlah gejala seperti jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras, mudah lelah, wajah memerah, dan hidung berdarah.
“Hipertensi bisa disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan,” katanya.
Kendati penyakit ini bisa diturunkan secara genetis, Yuda menjelaskan hipertensi biasanya menyerang seseorang pada usia 35 tahun-55 tahun.
Selain itu, juga terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hipertensi, antara lain dari sisi makanan, obesitas, dan kondisi penyakit lain seperti diabetes mellitus.
Apa yang paling berbahaya dari hipertensi? Penyakit ini terutama bisa meningkatkan risiko stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung. Jika dalam tubuh juga ditemukan kadar kolesterol dan gula darah yang tinggi, kemungkinan terserang penyakit jantung akan semakin besar.
Yuda mangatakan tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak.
Dalam banyak kasus, risiko ini terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit.
Sementara itu, gagal jantung terjadi ketika otot organ vital tersebut bekerja lebih berat untuk memompa darah akibat tekanan yang terlalu tinggi, hingga akhirnya otot jantung kiri akan mengalami pembesaran dan berakhir dengan gagal fungsi.