Bisnis.com, JAKARTA- Dalam pengelolaan keuangan, hampir semua orang pernah berutang.
Tak bisa dipungkiri, utang menjadi sesuatu yang hampir mustahil dihindari, apalagi saat ini semakin banyak kemudahan yang ditawarkan untuk berutang
Salah satu sistem yang mendorong seseorang untuk berutang adalah kartu kredit.
Pada praktiknya, kemudahan yang ditawarkan kartu kredit sering membuat seseorang lupa bahwa yang digunakan untuk membeli sesuatu itu sebenarnya adalah pinjaman. Dalam banyak kasus, utang kartu kredit inilah yang semakin membengkak.
Perencana Keuangan dari AAM Finance Aidil Akbar Madjid,il menuturkan utang kartu kredit harus menjadi prioritas. Jika tagihan terlalu besar dan tidak sanggup dibayar langsung, usahakan secara konsisten untuk menyicilnya.
Selain itu, cicilan yang dibayarkan juga minimal 30% dari total utang kartu kredit tersebut. Pasalnya, jika terlalu lama dicicil, jumlah utang akan semakin membesar karena bunganya.
Berbeda dengan Aidil, Perencana Keuangan ZAP Financial Prita Ghozie justru menyarankan untuk menghindari utang.
Satu-satunya utang yang bisa menjadi pertimbangan adalah cicilan rumah.
Menurut dia, berutang untuk rumah masih bisa dimaklumi karena hal tersebut termasuk bagian dari investasi. Prita menjelaskan utang merupakan salah satu dari tiga masalah yang sering dialami masyarakat Indonesia.
“Apalagi utang kartu kredit ya, harus betul-betul langsung dilunasi,” katanya.