Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pariwisata menggandeng Baidu untuk meningkatkan edukasi tentang keelokan pariwisata Indonesia di mata masyarakat China .
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kemitraan ini menjadi penting dan strategis menimbang masih rendahnya minat wisatawan China untuk mengunjungi Indonesia.
Padahal dari sisi jumlah wisatawan maupun belanja yang dilakukan selama kunjungan ke luar negeri, wisatawan China saat ini menduduki peringkat teratas di dunia.
“Jumlah wisatawan China yang melakukan kunjungan ke luar negeri dari tahun ke tahun terus memperlihatkan tren peningkatan yang signifikan. Pada 2015, jumlah wisatawan China yang bepergian ke luar negeri bahkan mencapai lebih dari 100 juta orang,” ujarnya, Kamis (25/2/2016).
Arif menuturkan tingginya minat masyarakat China untuk melakukan perjalanan ke luar negeri merupakan potensi besar yang harus digarap secara strategis agar target untuk dapat mendatangkan 10 juta wisatawan China pada 2019 dapat tercapai.
Dia menambahkan dukungan mitra yang mampu membantu meningkatkan edukasi kepada wisatawan China terhadap pariwisata Indonesia sangat diperlukan, mengingat tingkat ketertarikan mereka untuk mengunjungi Indonesia masih rendah.
Pada 2015, jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia mencapai sekitar 1,1 juta orang.3 Angka yang masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan wisatawan Tiongkok yang berwisata ke luar negeri.
Melihat profil wisatawan China yang mayoritas berusia di bawah 45 tahun dan 83% menjadikan informasi berbasis internet atau online sebagai salah satu referensi utama dalam menentukan destinasi wisata, Kementerian Pariwisata memutuskan untuk menggandeng Baidu sebagai mitra untuk promosi Indonesia.
"Posisi kepemimpinannya serta jumlah pengguna Baidu di China, menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam membangun kemitraan ini dengan Baidu,” tuturnya.