Bisnis.com, JAKARTA – Perubahan gaya hidup anak-anak sekarang yang menikmati berbagai macam makanan, namun kurang banyak bergerak, sehingga bisa obesitas, karena obesitas dapat menjadi salah satu pencetus penyakit ginjal.
Banyak orang yang salah kaprah tentang anak yang obesitas. Anak yang obesitas bisa berisiko mengalami penyakit ginjal, karena banyaknya timbunan lemak di dalam tubuh. Karena perubahan gaya hidup itu, maka kini penderita penyakit ginjal tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, namun anak-anak pun ada yang mengalami penyakit ginjal.
Menurut data dari UNICEF yaitu World Children Report tahun 2012, Indonesia menempati urutan pertama se- ASEAN dengan angka persentasi anak yang mengidap obesitas yaitu 12,2%. Anak-anak yang obesitas itu berisiko gagal ginjal di masa yang akan datang.
Sementara itu Dokter Ahli Ginjal Anak FKUI /RSCM Dr.dr. Sudung O Pardede Sp.A(K) mengatakan banyak sekali orang tua yang salah kaprah dengan kondisi kesehatan anaknya. Mereka menilai sehat atau tidaknya anak tergantung dari gemuk atau tidak badan anak itu, Mereka beranggapan bahwa anak dengan badan yang gemuk menandakan bahwa anak tersebut sehat, Kelebihan berat badan anak yang tidak terkontrol dapat menyebabkan obesitas dan saat mereka dewasa hal ini akan meningkatkan potensi mengidap berbagai penyakit termasuk penyakti ginjal.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit ginjal di dunia, maka dalam rangka memperingati Hari Ginjal Dunia, yang dilakukan setiap Kamis minggu kedua setiap bulan Maret mengangkat tema Kidney Disease & Childeren: Act Early to Prevent it. Sementara di Indonesia, Pernefri menyesuaika dengan kondisi Indonesia menjadi Kesehatan Ginjal & Anak: Hidup Sehat Sejak Sekarang.
Kecenderungan semakin mudanya usia penderita penyakit ginjal saat ini yang disebabkan masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya membiasakan pola hidup sehat dan deteksi dini penyakit gijal pada anak.
Dharmeizar mengatalam beberapa kondisi dihubungkan sebagai penyebab dari penyakit gagal ginjal yaitu darah tinggi dan diabetes melitus, sehingga sangat penting untuk mengobati dan kontrol secara teratur bila ssesorang pasien mempunyai tekanan darah tinggi dan /atau DM. “Dengan mengontol kedua keadaan itu maka PGK dapat dicegah atau dikurangi,” kata Dharmeizar pada acara peringatan Hari Ginjal Sedunia yang didukung oleh Aqua Danone, Kamis (10/3/2016).
Para orangtua, katanya harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai deteksi dini penyakit ginjal dan membiasakan anak-anak mereka untuk melakukan berbagai aktivitas fisik sehingga kesehatan anak-anak tetap terjaga dengan baik.”
Dharmeizar memberikan beberapa tip memodifikasi gaya hidup. Yaitu kurangi garam, kurangi lemak, turunkan berat badan, olahraga tertarur setengah jam 4-5 kali per minggu, perbanyak konsumsi buah dan sayuran, minum air 8 gelas bagi usia remaja ke atas dan kontrol faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan diabetes militus.