Fashion

Yang Muda Yang Berkuda

Azizah Nur Alfi & Tisyrin Naufalty
Minggu, 13 Maret 2016 - 00:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Olah raga berkuda kini semakin diminati. Bukan sekadar menyehatkan badan. Berkuda kini sudah menjadi bagian gaya hidup, terutama bagi kaum muda. lahraga berkuda juga sudah menjadi hobi, dan dianggap memberikan prestise tersendiri bagi sebagian kalangan.

Olahraga berkuda kini semakin menjadi tempat di hati karena aksi para pesohor dan selebritas. Bahkan, sejumlah tokoh ataupun selebritas kerap memamerkan foto sedang berkuda di akun media sosial mereka. Salah satunya adalah desainer muda Ghaida Tsurayya, anak sulung dari dai kondang Aa Gym.

Ghaida belakangan kerap memamerkan fotonya yang tengah berkuda di media sosial Instagram. Aa Gym sendiri memiliki sarana olahraga berkuda dan memanah di kawasan Eco Pesantren Daarut Tauhiid Bandung.

Ada kisah unik dan lucu yang diceritakan Ghaida soal berkuda. Dia pada awalnya tidak tertarik melakukan aktivitas olahraga berkuda. Selain enggan harus ke luar rumah, Ghaida juga khawatir kulitnya gosong disengat Matahari. Perkenalannya dengan berkuda berawal karena disuruh sang Ayah sekitar 4 bulan silam. Dia mencoba menunggang kuda, tetapi terjatuh dan sempat trauma.

Dia berkisah karena ragu-ragu saat naik membuat kuda tidak mau diajak berbelok. Si kuda malah ke kandang temannya dan digigit bagian pantatnya. Dia kaget dan loncat-loncat. “Saya juga kaget kemudian jatuh,” ungkapnya. Padahal, kalau saat itu merasa kaget, tinggal dipeluk saja kudanya bisa tenang.

“Gara-gara jatuh itu sakit banget, karena posisinya duduk.” “Namun, akhir-akhir ini merasa perlu olahraga lain, karena biasanya di rumah cuma jogging atau dance. Jadi ya memberanikan diri saja untuk mencoba berkuda lagi,” ungkapnya.

Aktivitas berkuda juga masuk dalam agenda Pimpinan Daarul Qur’an Ustad Yusuf Mansur. Selain itu, olahraga ini menjadi aktivitas tambahan bagi para santri. Ini terlihat dari postingan santri sedang berlatih memanah di Instagram @yusufmansurnew.

Bahkan, pada tahun ini Daarul Qur’an sedang mempersiapkan lapangan berkuda di Cilegon, Banten. Seperti halnya Ghaida, Ustad Yusuf Mansur juga menggemari olahraga berkuda sejak empat bulan lalu. “Aktifnya baru sebulanan. Kalau lagi enggak kemana-mana, hampir setiap hari berkuda,” ungkapnya. Bahkan, sambungnya, aktivitas berkuda sudah menjadi bagian dari kegiatan santri Daarul Qur’an.

Selain itu, dia berencana menjadikan sebagai bagian dari kurikulum. “Doain biar punya lapangan sendiri. Saya lagi bangun tahun ini di Cilegon. Rencananya bisa dipakai akhir tahun. Karena pada akhir tahun ada Tahfidz Camp, sekaligus berkuda di situ.”

Yusuf Mansur menegaskan berkuda adalah olahraganya Nabi Muhammad. Dari segi olahraga, berkuda memenuhi semua unsur gerakan dan yang pasti keren.

MANFAAT BERKUDA

Baik Ghaida maupun Yusuf Mansur sepakat soal manfaat berkuda. Ghaida pun menegaskan rasa trauma hilang pada saat berpikir manfaatnya. Apalagi, olahraga berkuda dan memanah merupakan anjuran agama. Ghaida menjelaskan, kata kuncinya adalah jangan terlalu banyak mikir saat akan berkuda. Fokus saja.

“Seperti anak-anak saya itu, naik ya naik. Lalu harus enjoy dengan kudanya. Kuda itu sebenarnya cukup sensitif, kitanya harus bisa mengendalikan.” Dia mengungkapkan, olahraga berkuda banyak manfaatnya, yakni badan terasa labih enak karena metabolisme tubuh menjadi lancar. Berkuda juga membuat perut lebih ‘kempes’ alias tidak kelihatan gendut.

Dia menambahkan bahwa olahraga berkuda itu sebetulnya badan bergerak semua, tidak seperti kelihatannya yang duduk saja. Dalam setengah jam berkuda itu sudah lumayan gerakannya. “Tidur juga lebih berkualitas, jadi biasanya ketika bangun badan pegal. Setelah rajin berkuda itu bangun seger,” ungkap Ghaida.

Menurut Yusuf Mansur, berkuda manfaatnya adalah selain kesehatan, menyatukan bahasa tu buh dan pikiran kepada binatang. “Olahraga berkuda itu mudah.”

CEO Indonesia Sports Medicine Centre dan Sport Medicine Specialist, Andi Kurniawan mengatakan sebenarnya energi yang dikeluarkan saat berkuda masuk kategori sedang atau sekitar 4,5 MET-6 MET (The Metabolic Equivalent of Task).

Seseorang direkomendasikan melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama 150 menit per minggu, minimal dengan intensitas sedang. Olahraga berkuda manfaatnya sama dengan olahraga intensitas sedang lainnya, seperti, jogging, bersepeda, atau jalan cepat.

“Jadi, melakukan olahraga berkuda, sebenarnya secara aerobik atau untuk sistem kardiovaskular itu sangat bagus sekali. Dengan intensitas sedang dapat meningkatkan denyut jantung dan penafasan, sehingga bisa meningkatkan kebugaran.”

Dia menegaskan, ketika seseorang melakukan olahraga berkuda minimal 30 menit dalam sehari atau total 150 menit dalam seminggu dapat meningkatkan kebugaran jantung dan paru, meningkatkan kekuatan otot, mencegah terjadinya penyakit kronis, dan menurunkan kolesterol jahat serta meningkatkan kolesterol baik.

Bahkan, ujar Andi, beberapa penelitian menyebutkan olahraga berkuda bisa merangsang pengeluaran hormon yang bekerja di sistem otak. Berkuda dapat merangsang hipotalamus yang menjadi center of learning and memory, yakni pusat pembelajaran dan daya ingat.

“Jadi seseorang yang melakukan olahraga berkuda bisa mencegah dimensia. Atau bagi seseorang yang bekebutuhan khusus dapat dimanfaatkan sebagai terapi.” Menurutnya, berkuda juga bermanfaat untuk latihan koordinasi. Dengan naik kuda akan terjadi goncangan, di mana butuh koordinasi antara mata, kaki, tangan, sehingga terjadi keseimbangan.

“Dengan demikian ketika fungsi saraf, otot, dan sendi bekerja saat olahraga berkuda itu akan melatih kekuatan otot, fungsi saraf, fungsi sendi, dan melatih koordinasi serta keseimbangan,” ujar Andi.

ANAK MUDA

Club Manager Jakarta Perkumpulan Equestrian Centre Sentul Sofie Bright menjelaskan salah satu faktor pendukung tumbuhnya peminat olahraga berkuda adalah banyaknya klub yang menyewakan kuda bagi mereka yang tertarik untuk mencoba dan berlatih berkuda.

Dahulu olahraga berkuda kerap dianggap sebagai olahraga yang mahal dan memiliki prestige. Oleh karena itu, tidak heran jika hanya sedikit penghobi yang menekuninya. Namun, belakangan olahraga berkuda mulai bergeser ke anak muda dan masuk dalam aktivitas sekolah, khususnya sekolah Islam.

Saat ini untuk olahr aga berkuda cukup banyak peminatnya dibandingkan dahulu. Mulai agak menjamur. Sekarang banyak klub yang punya kuda untuk disewakan. Pertimbangannya karena perawatan kuda tidak murah. Jika tidak ada pemasukan bagaimana untuk beli pakan kuda dan lain-lain.

Jadi klub mengarahkannya ke bisnis. “Pada 2000-an olahraga berkuda sudah banyak peminat. Banyak faktornya, ada yang karena hobi, atau sekadar ingin tahu seperti apa berkuda itu,” ujar Sofie.

Dia menjelaskan pengaruh pesohor juga besar terhadap popularitas olahraga berkuda. Selebritas seperti Larasati Gading, Nabila Syakieb, dan AA Gym yang beberapa kali muncul di laya kaca memberikan pengaruh kepada masyarakat.

Sofie mengungkapkan Jakarta Perkumpulan Equestrian Centre Sentul (JPEC) didirikan pada 1992. Pada awalnya bernama Jakarta Polo & Equestrian Club, berubah menjadi perkumpulan pada 2002. "Setelah itu kami terima siapa saja yang ingin bersama-sama melakukan kegiatan meskipun bukan member."

Saat ini anggota sebanyak 110 orang. Bahkan, sambungnya, ada anggota paling muda yang berusia 6 tahun. Kegiatan JPEC, kata Sofie, bukan hanya mengajarkan naik kuda, tetapi juga mengajarkan bagaimana pasang pelana. Hal ini penting untuk diinformasikan karena terkait dengan safety. Jadi, mau tidak mau harus bisa.

Selain itu jika ingin lebih jelasnya akan diajari cara memandikan, memberi makan, sehari itu harus berapa kali. Pokoknya harus mengenal kuda. Kalau yang dewasa biasanya kurang tertarik hal-hal seperti itu, mereka arahnya serius untuk menjadi atlet atau untuk hobi dan olahraga.

Mereka yang tertarik cara memandikan atau memberi makan itu biasanya anak-anak. Mengenai biaya, Sofie mengungkapkan, bagi nonmember Rp420.000 per sesi atau 30 menit. Bisa berlatih plus pembimbing. Apabila mereka tidak ada peralatan, untuk sewa helm dan sepatu masing-masing Rp20.000.

Untuk jadwalnya harus booking terlebih dahulu. Dia menambahkan, yntuk junior atau usia enam tahun hingga 18 tahun itu biaya membership Rp4,4 juta per tahun. Untuk dewasa Rp6,6 juta per tahun. Adapun untuk keluarga, yaitu ibu, bapak, dan tiga anak Rp8,8 juta per tahun. Biaya tersebut belum termasuk latihan.

“Untuk member biaya latihannya lebih murah Rp200.000 per sesi-Rp250.000 per sesi atau 30 menit.” (BAMBANG SUPRIYANTO)

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (13/3/2016)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro