Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Wisata Berubah, Penjualan Kapal Pesiar Naik Tajam

Penjualan kapal pesiar ukuran di atas 24 meter meningkat 40% pada tahun 2015 seiring perubahan tujuan wisata pengguna kapal mewah tersebut.
Kapal pesiar Princess Cruises./Bisnis.com
Kapal pesiar Princess Cruises./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan kapal pesiar ukuran di atas 24 meter meningkat 40% pada tahun 2015 seiring perubahan tujuan wisata pengguna kapal mewah tersebut.

Lonjakan itu cukup tajam mengingat pada tahun 2014 penjualan kapal tersebut hanya naik 24% dari tahun sebelumnya, menurut 2016 Wealth Report yang dikeluarkan perusahaan agen properti Knight Frank.

Menurut perusahaan yang berbasis di London itu, lonjakan itu terjadi sebagian sebagai akibat trend perubahan gaya hidup dan tujuan wisata seiring munculnya orang kaya baru. Selain itu tren itu juga akibat turunnya harga minyak mentah dalam dua tahun terakhir.

Tujuan pelayaran kapal pesiar mulai beralih dari perairan tradisional seperti kawasan Mediterania dan Karibia ke perairan yang kurang terkenal seperti di kawasan Asia dan Antartika. Warga China dilaporkan sebagai penggila kapal pesiar akhir-akhir ini menyusul peningkatan pertumbuhan ekonomi negara itu.

"Di dunia yang mulai banyak individu kaya, berpesiar menjadi tempat penyaluran privacy mereka sekaligus sebagi peluang untuk menikmati hari-hari mereka yang sangat berharga dengan keluarga dan teman,” menurut laporan para pengusaha kapal pesiar super mewah Amerika Utara dan Asia.

Lebih dari 450 kapal pesiar ukuran besar terjual selama 2015 yang nilainya mencapai lebih dari US$3 miliar, menurut pialang kapal pesiar Camper & Nicholsons International.
Seperempat penjualan kapal pesiar tergolong kapal elite dengan ukuran di atas 40 meter dan tiga perempat berukuran antara 24-40 meter. Sedangkan jumlah kapal pesiar ukuran di atas 40 meter yang terjual tahun lalu naik 7%, menurut Camper & Nicholsons sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (16/3/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : www.CNN.Com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler