Easy Going. /Bisnis.com
Referensi

Easy Come, Easy Go

Pongki Pamungkas*)
Sabtu, 2 April 2016 - 23:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gitu aja kok repot adalah suatu kalimat yang amat populer manakala Gus Dur - Abdurrahman Wahid - menjadi pucuk pimpinan negeri ini. Itu adalah ungkapan Gus Dur manakala menyikapi pelbagai permasalahan bangsa, apa pun jenis masalah yang ada.

Semua masalah, dalam kacamata Gus Dur, adalah hal biasa yang tidak perlu terlalu dipusingkan. Dalam bahasa ‘internasional’, sikap khas Gus Dur itu mencerminkan suatu watak yang lazim dikenal sebagai watak yang easy going.

Watak ini adalah pola pikir dan peri laku yang melihat kehidupan sebagai suatu perjalanan yang biasa saja, bukan suatu beban berat yang merepotkan. Orang yang easy going cenderung tidak senang membesar-besarkan masalah. Orang yang easy going adalah orang gampangan.

Seorang kawan yang istrinya menangisi berliannya yang hilang, berujar enteng, “Ah cuma berlian ini. Ngapain ditangisi ? Yang hilang bukan nyawa ini.” Kawan lain lagi berkomentar soal anaknya yang lagi bersedih hati karena ditinggal sang pacar, “Seperti nggak ada perempuan lain aja.”

Seorang ibu yang berjalan dan berkeliling belanja di suatu mal ditanya kawannya, “Nggak apa-apa ini keliling berlama-lama? Nggak sungkan sama suami yang nungguin?” Sang ibu menjawab ringan,” Kan dia tahu, kita keliling cari kebutuhan rumah tangga. Nggak kemana-mana ini.”

Semua enteng, semua gampang saja. Tidak perlu ada yang diributkan. Tak perlu ada kegaduhan. Kata Heidi Klum, model cantik sekaligus presenter dan produser asal Jerman, “Pada dasarnya saya orang yang bahagia dan easy going. Saya juga percaya, selalu lebih baik ketemu orang dengan senyum dari pada nampak jutek, utamanya pada pertemuan pertama. Itu akan merubah semuanya.”

“Saya suka memikirkan Ayah saya, bahwa ia seorang yang easy going dan baik. Dan beberapa hal itu menurun. Saya mirip dia dalam soal berpikir positif dan penuh pengharapan. Dia juga penuh cinta kasih, sebagaimana saya miliki,” kata Joel Scott Osteen.

Easy going adalah watak atau karakter seseorang. Watak ini bisa ditafsirkan secara positif sebagaimana Heidi Klum atau Joel Ostten lakukan. Atau kalau melihatnya sebagai hal negatif, easy going adalah padanan kata ‘cuek’.

Cuek mengarah pada pemahaman watak orang yang tak hirau dengan sekelilingnya. Cuek mengarah pada jargon “ elu-elu, gua-gua.” Cuek menunjukkan gaya yang tak bersahabat dan tak peduli.

POSITIF DAN NEGATIF

Easy going adalah watak yang tumbuh pada diri orang-orang yang memiliki filosofi easy come, easy go. Sebagaimana easy going, filosofi easy come, easy go juga dapat diterjemahkan secara positif dan negatif.

Secara negatif, filosofi easy come, easy go, bisa ditafsirkan sebagai “karena mendapatkannya mudah, mengeluarkannya pun mudah.” Contoh filosofi ini adalah perilaku para koruptor dan sanak saudaranya yang menikmati hasil korup itu.

Secara gila-gilaan mengoleksi mobil-mobil mewah, tanpa rasa sayang terhadap uang. Begitu juga mengumpulkan tas-tas branded seharga ratusan juta setiap tasnya.

Mereka sangat mudah menghambur-hamburkan uang itu, karena cara perolehan uang itu sangat mudah. Tinggal memanipulasi pelbagai kekuasaan mereka, dan bim salabim, uang pun muncul berhamburan dalam tangan mereka.

Easy come, easy go. Contoh lain dalam konteks ini adalah orang-orang yang sangat beruntung mendapatkan lotere besar, ataupun warisan besar dari leluhurnya, dan kemudian mereka terperosok ke dalam filosofi negatif easy come, easy go.

Alih-alih memanfaatkan, menata dan mengelola harta karun yang turun dari langit itu, mereka malah mengobral harta itu secara membabi-buta. Mereka membeli segala kemewahan yang tiada jelas manfaatnya selain sekadar memuaskan hawa nafsu bermewah-mewah. Mereka melanjutkan hidupnya dengan berfoya-foya kesana kemari, tanpa memikirkan kelangsungan kehidupan mereka secara benar.

Benar kalimat ini, “Semua hal baik itu sulit. Semua hal buruk itu gampang,” kata Scott Alexander, penulis dan pro-duser film. Sejatinya, filosofi easy come, easy go, sebagai landasan positif watak easy going, adalah suatu filosofi nan mulia.

Filosofi ini secara spiritual adalah suatu pola-pikir bahwa kita sebagai manusia adalah benar-benar suatu mahluk kecil yang fana, yang terbatas dalam segala aspek yang ada. Sebaliknya, di sisi lain, Sang Khalik adalah penguasa dunia dan segala isinya, yang menentukan segala sesuatu yang ada.

Manusia merencanakan, Tuhan menentukan, itulah hukum dasar yang tak dapat dielakkan. Manusia boleh menginginkan apa saja, berusaha apa saja, merencanakan apa saja, tetap pada ujungnya, Tuhanlah yang memutuskan segala sesuatu keinginan, usaha dan segenap rencana itu.

Berdasarkan pemahaman dan keyakinan tersebut, orang-orang yang easy going itu pada dasarnya adalah orang-orang yang telah pandai berpikir dan berperilaku sabar, ikhlas dan bersyukur dalam mengarungi kehidupan nan fana ini. Itu adalah pilihan respon yang bijak terhadap stimulus pemahaman dan keyakinan akan kedigdayaan Sang Khalik.

Easy come, easy go, artinya adalah apapun bisa terjadi di dunia, sebagaimana kehendak-Nya. Dan apapun itu semuanya adalah mudah bagi-Nya. Dan atas segenap kejadian itu, sama sekali tidak ada kewajiban bagi- Nya untuk memberi aba-aba kepada kita untuk bersiap-siap.

Masa depan adalah misteri. Dan karena kita tak memiliki kapasitas untuk mengetahui apa yang akan terjadi, plus segala kekuasaan bukan ada pada kita, mengapa kita harus berpusing-pusing memikirkannya? Easy going sajalah. Toh easy come, easy go. Gitu aja kok repot.

*) PONGKI PAMUNGKAS Penulis buku The Answer Is Love (2013) dan All You Need Is Love (2015)

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (3/4/2016)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro