Bisnis.com, JAKARTA - Penulis cerita, skenario, produser Ada Apa dengan Cinta 2, Mira Lesmana, sukses membawa film AADC 2 mencetak sejarah dengan perolehan jumlah penonton tembus 200 ribu. Namun siapa sangka di balik daya kreatifnya, sineas bertangan dingin ini merupakan penggemar komik Tintin.
Mirles, begitu dia biasa disapa, mengoleksi komik Tintin dalam 20 bahasa yang berbeda. Meski arti bahasannya tidak dimengerti, tetapi Mirles senang memperhatikan goresan gambarnya. "Karena suka melihat gambarnya, sebuah cerita yang diekspresikan melalui gambar," tuturnya.
Menjadi penggemar komik Tintin bukan tanpa alasan. Bagi Mirles, komik Tintin merupakan penanda zaman. Apalagi ceritanya yang tidak pernah lepas dari kisah petualangan. Tintin adalah seorang wartawan dengan keingintahuan yang begitu tinggi. Dia menyukai karakter Kapten Haddock dalam komik Tintin. Sebab, Kapten Haddock merupakan karakter yang unik, selalu mabuk, cepat marah, tetapi memiliki hati yang sangat baik.
Kegemarannya mengoleksi komik sudah dilakukan sejak kecil, khususnya komik silat. Tetapi saat duduk di kelas dua sekolah menengah pertama, hobi ini mulai ditinggalkan. Dia mulai membaca kembali komik beberapa tahun belakangan. Apalagi saat ini mulai tersedia komik dalam format digital, selain cetak.
"Iya, saya punya semua aplikasinya, baik buku atau komik. Namun, pada akhirnya saya tetap kembali ke komik cetak. Sebab, saya tidak menemukan sensasi melipat kertas halaman, membalik halaman baru saat membaca. Bagi saya, keduanya adalah sebuah ritual saat membaca buku. Sementara, hal ini tidak dapat ditemukan di digital. Namun, kalau kepepet tetap saya buka (digital). Saya tetap koleksi komik cetaknya," katanya.