Bisnis.com, JAKARTA—Tahukah kamu bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali dilaporkan yakni pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya. Pada 2010, penyakit tersebut telah tersebar di 33 provinsi dan 440 kabupaten/kota di Indonesia.
Medical Advisor GSK Consumer Healthcare Indonesia dr. Ferawati Lie mengatakan menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, terdapat 71.688 kasus demam berdarah dengan 641 kasus kematian (data hingga pertengahan Desember 2014).
“Tahun itu juga masih ada 8 provinsi yang insiden rate-nya berada diatas target pemerintah (51/100.000 penduduk),” ucapnya di Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Dia melanjutkan provinsi paling tertinggi insiden rate-nya adalah Bali yang mencapai 204,2. Diikuti Kalimantan Timur (131,1); Kalimantan Utara (128,5); Kalimantan Barat (111,1); Kepulauan Riau (92,6); DKI Jakarta (83,3); DI Yogyakarta (54,4) dan Sulawesi Utara (53,3).
Masih tingginya angka insiden rate di Indonesia membuat GSK Consumer Healthcare Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengusung gerakan “Bersama Melawan Demam Berdarah”. Gerakan edukasi ini difokuskan pada persiapan dan penanganan DBD yang dijalankan sejak awal tahun ini dengan berbagai aktivitas-aktivitas.
“Kami melakukan peluncuran leaflet, menggelar seminar dan pelatihan di fasilitas kesehatan premier kepada dokter dan praktisi kesehatan lainnya bermula di tiga kota dahulu yakni Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya,” ucapnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK di tiga kota tersebut serta mengedukasi melalui talkshow di radio lokal. Program ini menargetkan 700 rumah sakit dengan total 1.500 tenaga medis dan 100.000 farmasi juga outlet retail dengan harapan berkembang menjadi 10juta masyarakat yang tersebar di Indonesia.