Bisnis.com, DENPASAR - Sebanyak 16 penulis emerging Indonesia dinyatakan terpilih untuk berpartisipasi di Ubud Writers & Readers Festival 2016.
Dikutip dari situs Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), nama-nama penulis itu adalah Arung Wardhana Ellhafifie dan Joko Sucipto dari Bangkalan, Dahlia Rasyad dan Dimas Indiana Senja dari Yogyakarta, Deasy Tirayoh dari Kendari, Azri Zakkiyah dari Malang, E Rokajat Asura dari Cilegon, Gemi Mohawk dari Tangerang, Boni Candra dari Padang.
Selain itu, Joseph Rio Jovian Haminoto dan Murizal Hamzah serta Nersalya Renata dari Jakarta, Ni Putu Rastiti dari Denpasar, Royyan Julian dari Pamekasan, Sidik Nugroho dari Pontianak, dan Soetan Radjo Pamoentjak dari Bukittinggi.
Mereka menyisihkan 894 penulis dari 201 kota di 33 provinsi di seluruh Indonesia yang mengirimkan karyanya ke panitia untuk mengikuti seleksi ketat. Jumlah karya yang diseleksi tahun ini jauh melebihi tahun lalu, yang hanya 595 penulis dari 168 kota di 27 provinsi.
Setiap karya terlebih dahulu dibaca oleh tim pre kurasi yang terdiri dari sastrawan asal Ubud Ketut Yuliarsa dan National Program Manager UWRF I Wayan Juniarta.
Oleh keduanya, karya paling menarik dipilih dan kemudian diserahkan kepada tim kurasi yang terdiri dari penulis Seno Gumira Ajidarma, Iswadi Pratama dan penulis muda Bali Kadek Sonia Piscayanti.
"Seleksi kali ini membuktikan bahwa penulis baru tidak selalu mentah karyanya, bahkan sebaliknya bisa membuat penulis mapan terperangah, untuk menghindari kata minder. Ini juga membuktikan banyak penulis berkemampuan mumpuni yang tidak terdetekis semata-mata hanya karena tidak forum yang setara dengan kualitas karyanya," jelas Seno Gumira Ajidarma, Selasa (13/6/2016).
16 penulis itu akan berpartisipasi dalam UWRF untuk tampil dalam forum-forum diskusi sastra berdampingan dengan penulis internasional. Selain itu, karya mereka akan diterjemahkan ke bahasa Inggris dan diterbitkan dalam buku Anthology 2016.
Ajang ke 13 kalinya yang menyemarakkan kancah sastra Indonesia ini rencananya akan berlangsung 26-30 Oktober 2016 di jantung seni dan budaya Pulau Bali, yakni Ubud, Kabupaten Gianyar. Tahun ini tema yang diusung adalah Tat Tvam Asi, sebuah ajaran filsafat Bali yang berarti "Aku adalah engkau engkau adalah aku."