Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini, 4 Agustus merupakan sejarah dimana Anne Frank seorang penulis buku harian terkenal ditangkap.
Dilansir dari History, Annelies Marie Frank (Anne) merupakan perempuan Yahudi yang lahir pada tahun 1929 di Frankfurt am Main, Jerman.
Namun, eksistensinya sebagai penganut Yahudi terancam karena dirinya hidup di era kekuasaan Adolf Hitler.
Untuk menghindari ancaman Nazi, keluarganya pindah ke Amsterdam, Belanda. Namun, invasi Jerman ke Belanda pada tahun 1940 membuat Anne dan keluarganya tetap tinggal dalam persembunyian. Meskipun dirinya ditangkap, Gestapo Nazi mengabaikan buku harian yang ditulisnya.
Dilansir dari Facts.net, berikut deretan fakta tentang Anne Frank, si penulis buku harian yang terkenal:
1. Salah satu korban Holocaust Yahudi yang paling terkenal
Ini merupakan salah satu fakta yang paling mendasar tentang Anne Frank. Dirinya menyaksikan secara langsung berbagai kejahatan yang dilakukan Hitler terhadap orang-orang Yahudi Jerman.
Anne meninggal pada usia 15 tahun saat sedang berada di kamp konsentrasi Nazi. Meskipun begitu, publikasi buku hariannya memberikan pengungkapan yang menakjubkan tentang peristiwa kelam tersebut.
2. Tinggal di apartemen rahasia selama 2 tahun
Banyak keluarga Yahudi di Amsterdam yang dibawa pergi oleh Nazi–pada saat Jerman menginvasi Belanda. Namun, Anne Frank dan keluarganya cukup beruntung karena telah mempersiapkan segala kemungkinan tersebut dengan bersembunyi di sebuah apartemen rahasia.
Dengan bantuan rekan kerja ayah Anne, keluarga tersebut berhasil bertahan hidup selama lebih dari dua tahun. Namun, pada tanggal 4 Agustus 1944, keluarga tersebut ditemukan setelah Nazi mendapat informasi dari seorang informan anonim.
3. Bercita-cita menjadi jurnalis
Anne Frank merupakan seorang penulis berbakat. Dari buku hariannya, Anne mengungkapkan bahwa dirinya bercita-cita untuk menjadi jurnalis profesional setelah perang berakhir.
Awalnya, Anne menyimpan buku harian itu untuk dirinya sendiri. Namun, dirinya berubah pikiran setelah mendengar pidato Menteri Pendirikan Belanda, Gerrit Bolkestein, pada siaran radio. Gerrit meminta orang-orang untuk menyimpan buku hariannya–menginspirasi Anne untuk menerbitkan buku hariannya nanti.
4. Lebih dari 100.000 eksemplar buku hariannya terjual dalam edisi pertama di Jepang
Ayah Anne, Otto Frank, menjadi satu-satunya anggota keluarga tersebut yang selamat dari kamp konsentrasi Nazi. Setelah mengetahui semua anggota keluarganya tidak selamat, Otto memutuskan untuk menerbitkan buku harian putrinya pada tahun 1950.
Buku tersebut mendapat tanggapan positif dan kemudian diterbitkan di beberapa negara. Kesuksesan terbesar buku ini datang dari negara Jepang. Edisi pertama buku ini terjual habis–lebih dari 100.000 eksemplar.
5. The Secret Annex kini menjadi museum Anne Frank
The Secret Annex merupakan tempat persembunyian Anne dan keluarganya dulu. Setelah buku hariannya terbit, bangunan rahasia itu didatangi banyak pengunjung. Pada tahun 1955, perusahaan tersebut pindah dan bangunannya akan dirobohkan untuk dijadikan pabrik. Namun, ayah Anne memulai kampanye untuk melestarikan bangunan dan ruang rahasia tersebut.
Pada tahun 1960, bangunan itu diubah menjadi sebuah museum yang diberi nama Anne Frank House.
6. Identitas Kitty masih menjadi misteri
Anne menulis buku hariannya dalam format surat, yang selalu ditujukan kepada seseorang bernama "Kitty". Identitas Kitty masih menjadi misteri bagi para pembaca hingga saat ini.
Meskipun tidak pernah disebutkan dalam tulisan-tulisannya, banyak yang berspekulasi bahwa Kitty merujuk pada teman Anne sebelum perang, Kitty Egyedi. Ada juga yang beranggapan bahwa Kitty merupakan karakter fiksi yang dibuat Anne.
7. Tanggal Pasti Kematian Anne Masih Belum Diketahui
Tanggal pasti kematian Anne dan saudara perempuannya, Margot, masih menjadi misteri akibat kekacauan di kamp konsentrasi. Menurut para saksi, Anne dan saudara perempuannya melemah karena penyakit tifus–seperti para tahanan kamp lainnya. Namun, tidak seorang pun yang tahu persis kapan mereka meninggal.
Mereka diyakini telah menunjukkan gejala tifus pada bulan Februari 1945. Diperkirakan, keduanya meninggal hanya beberapa minggu sebelum kamp dibebaskan pada bulan April 1945. Hingga saat ini, lokasi pasti makam keduanya masih belum diketahui.
8. Buku hariannya terancam tidak pernah terbit
Miep Gies merupakan salah satu orang yang membantu menyembunyikan keluarga Anne Frank. Saat itu, Miep mengambil buku harian Anne sebelum tempat itu digeledah dan ingin mengembalikannya suatu hari nanti kepada Anne. Setelah perang–dan Anne sudah dipastikan meninggal, Miep mengembalikan buku tersebut kepada Otto Frank tanpa pernah membacanya.
Menurut Miep, dirinya akan langsung membakar buku tersebut jika sempat membacanya. Alasannya adalah karena buku tersebut berisikan deretan nama orang-orang yang membantu melindungi keluarga-keluarga Yahudi, termasuk Miep. (Rafi Abid Wibisono)