Bisnis.com, PEKANBARU - Balai Pengawasan Obat dan Makanan Pekanbaru menyita 20 pcs antiserum dan bisa ular palsu dari salah satu distributor obat di kota itu.
Kepala BPOM Pekanbaru Indra Ginting mengatakan obat vaksin terdiri dari vaksin Anti Tetanus Serum (ATS) sebanyak 10 pcs dan vaksin Anti Bisa Ular (ABS) sebanyak 10 pcs.
"BPOM akan melakukan uji lab terlebih dahulu untuk memastikan bahan kimia obat tersebut," katanya, Senin (27/6/2016).
Bahan obat vaksin palsu itu sangat berbahaya. Namun, karena belum uji lab, belum bisa diketahui apa efek yang paling berbahaya setelah mengkonsumsi vaksin itu.
Namun bisa dipastikan tidak adanya manfaat dari vaksin itu sendiri terhadap kekebalan tubuh. Sebab vaksin palsu tidak berisi komposisi yang seperti dibutuhkan tubuh.
Sampai saat ini BBPOM masih melakukan pemeriksaan terhadap karyawan sarana pendistribusian obat tersebut. Ini untuk mendalami dari mana vaksin-vaksin itu berasal dan kemana saja pendistribusiannya.
Tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melanjutkan kasus ini ke ranah pidana dengan menahan distributor obat tersebut sesuai dengan Undang-undang nomor 23/1992 tentang Kesehatan.
BPOM juga akan melakukan sidak makanan dan minuman berbahaya menjelang Lebaran ini. Hal ini untuk memutus rantai makanan dan minuman yang berbahaya untuk dikonsumsi, mengingat permintaan mamin meningkat drastis di akhir Ramadan ini.