Bisnis.com, JAKARTA — Emas, salah satu logam mulia langka di bumi memainkan peran unik dalam ekonomi global. Namun tidak semua negara di dunia bisa memproduksi atau punya cadangan emas pribadi.
Emas bisa dihargai begitu mahal, karena sebagai aset berharga bagi banyak negara, emas berfungsi sebagai jaring pengaman bagi investor, terutama selama pergolakan geopolitik yang menyebabkan kegelisahan ekonomi.
Selain kepentingan finansialnya, emas juga tetap dihargai dalam berbagai bentuk seperti sebagai perhiasan, mata uang, emas batangan, dan aplikasi teknologi.
Lantas, negara mana saja yang memproduksi dan menambang emas paling banyak di dunia?
Berikut ini adalah daftar 7 negara yang paling banyak memproduksi emas di dunia berdasarkan data Investing News:
1. Australia
Australia memimpin dalam produksi emas dengan cadangan sebesar 12.000 ton pada 2023 dan produksi lebih dari 300 meteik ton per tahun. Emas merupakan bisnis besar di Australia, yang menyumbang lebih dari 50% ekspor dan menambah 8% PDB.
Tambang-tambang besar seperti Boddington milik Newmont, Cadia milik Newcrest, dan Tanami milik Newmont memainkan peran penting dalam menjaga momentum ini.
Cadangan yang besar dan operasi yang lancar telah melambungkan Australia ke jajaran teratas produsen global. Tambang-tambang ini tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga memperkuat posisi Australia sebagai pemain utama di panggung dunia.
2. Rusia
Rusia tidak jauh tertinggal dengan cadangan 11.100 ton pada 2023 dengan produksi mencapai 310 metrik ton, mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama Eropa sejak 2010.
Pemerintah Rusia adalah konsumen utama di dalam negeri, yang membeli sebagian besar produksinya sendiri. Namun, sanksi setelah menginvasi Ukraina telah menimbulkan beberapa hambatan pada roda ekonomi mereka.
Tambang Olimpiada di Siberia sangat penting bagi produksi Rusia, yang mencakup 20% dari produksi nasional. Meskipun ada hambatan geopolitik, Rusia tetap menjadi pemain besar di pasar emas.
3. Afrika Selatan
Pada 2023, Afrika Selatan memiliki cadangan 5.000 ton emas dengan produksi 100 metrik ton. Negara ini mempertahankan mahkotanya sebagai produsen teratas Afrika meskipun tidak lagi memimpin secara global.
Dikenal secara historis karena depositnya yang kaya, Afrika Selatan masih memainkan peran penting di benua itu.
Tambang East Rand di Boksburg berdiri tegak sebagai tambang terbesar di Afrika Selatan dengan kedalaman 3.585 meter. Meskipun menghadapi persaingan dari negara-negara Afrika lainnya, warisan dan kontribusi Afrika Selatan masih patut dicatat.
4. Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki cadamgan 3.000 ton emas pada 2023 dengan produksi sebanyak 170 metrik ton. Nevada dan Colorado mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2021 saja, Nevada bertanggung jawab atas 80% produksi AS yang mengesankan. Daerah seperti Alaska dan negara bagian barat terus mendorong produksi ke depan.
Upaya ini menggarisbawahi dampak ekonomi yang ditandai dengan ekspor neto senilai US$9 miliar pada 2021. Dorongan strategis AS untuk meningkatkan produksi memastikannya tetap relevan secara global.
5. China
China menyamai angka AS dari sisi cadangan 3.000 ton pada 2023, tapi memproduksi 370 metrik ton.
Namun, China menghadapi rintangan karena undang-undang lingkungan yang ketat yang menyebabkan berkurangnya cadangan dan penutupan pabrik pengolahan. Setelah sempat menjadi konsumen terbesar di seluruh dunia, China mulai menuju konsep keberlanjutan pada cara penambangannya.
Namun, dengan tantangan ini, dedikasi China terhadap penambangan ramah lingkungan dapat menetapkan standar baru di seluruh industri di masa mendatang.