Bisnis.com, DENPASAR--Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi Bali mencoba menghidupkan kembali industri kreatif fashion dengan menggelar Bali Fashion Week pada 21-31 Juli di Beachwal Shoping Center, Kuta.
Ketua Hipmi Bali IGAA Inda Trimafo Yudha menuturkan ajang ini tidak hanya mempertemukan kalangan fashion, tetapi juga masyarakat sebagai pengguna dan pemerintah selaku pembuat kebijakan agar dapat merancang regulasi.
"Kegiatan ini bertujuan mengakomodir desainer-desainer kreatif dan memperkenalkan fashion yang dipengaruhi oleh seni dan budaya dalam penggunaan material atau rancangan," jelasnya di Kuta, Senin (17/7/2016).
Mengambil tema "Where Fashion Meets Culture," ajang ini juga akan diikuti oleh sekitar 53 Stan pelaku industri fashion Pulau Dewata. Adapun acaranya meliputi peragaan busana, talkshow dengan desainer nasional, kompetisi fashion kids hingga reuni putri bali dan parade.
Dia menuturkan lewat Bali Fashion Week, HIPMI mencoba membangkitkan kembali ajang yang mempertemukan berbagai kalangan pelaku dunia pakaian khususnya lokal. Selain itu, wadah pengusaha ini mengajak untuk mengangkat industri pakaian di Bali menyadari perannya sangat penting tidak hanya secara nasional tetapi internasional.
Ditambahkan Ketua Panitia HIPMI Bali Fashion Week I Wayan Gede Ari Danangga, ajang ini tidak sekedar fashion show. Lebih dari itu katanya, untuk mengangkat identitas pelaku industri fashion di Pulau Dewata.
"Kami juga pertemukan sketcher dengan desainer, dan beberapa sudah mendapatkan kontrak," tegasnya.
Dia menegaskan 10%-30% dari total pengunjung Beachwalk Kuta sebanyak
Saya harap 10-30 persen pendatang mall pelaku fashion industri.
"Bali pusat tourism dunia, info saya 40% merek ke sini berlibur. Harapan kami mereka ke sini melihat dulu, setelah itu bisa keep in touch lewat email atau media lain," pungkasnya.