Harry Potter and the Cursed Child/Youtube
Referensi

Buku Harry Potter and The Cursed Child Terjual 680 Ribu Kopi di Inggris

Newswire
Kamis, 4 Agustus 2016 - 09:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-BUku "Harry Potter and the Cursed Child", yang berupa skenario untuk pementasan baru di London mengenai kisah ke-8 dari serial penyihir terkenal, telah terjual lebih dari 680.000 kopi di Inggris dalam tiga hari, kata penerbit Little, Brown Book Group pada Rabu waktu setempat.

Buku ini yang berupa skrip, bukan novel naratif seperti buku Potter sebelumnya yang ditulis J.K. Rowling itu diterbitkan tengah malam pada Minggu lalu, tak lama setelah pementasan perdana digelar.

Kisahnya dimulai 19 tahun setelah "Harry Potter and the Deathly Hallows", yang dirilis pada 2007 dan merupakan buku terakhir dari serial aslinya.

Majalah industri buku Inggris dan laman The Bookseller mengatakan bila penjualan buku semakin laris, buku skrip itu akan menjadi "buku kedua terlaris dalam penjualan sepekan, di bawah 'Harry Potter and the Deathly Hallows' yang berada di peringkat pertama".

Buku terakhir Harry Potter itu terjual 1,8 juta kopi dan 780.000 unit dari edisi dewasa di Inggris sepekan setelah dirilis.

Dalam "Harry Potter and the Cursed Child", tokoh utamanya sudah menjadi ayah beranak tiga dan bekerja di Kementerian Sihir.

"Setelah hanya dua hari, ini jadi buku terlaris sejak 'The Lost Symbol' Dan Brown pada 2009," kata direktur pembelian di jaringan toko buku Inggris Waterstones, Kate Skipper.

"Pada akhir pekan ini, kami memperkirakan penjualan akan melampaui 'The Lost Symbol' dan menyamai penjualan buku skrip terlaris sepanjang waktu 'An Inspector Calls' dari J. B. Priestley. Tak diragukan lagi; ini akan menjadi buku terlaris kami tahun ini."

Lakon itu dibuat berdasarkan cerita yang ditulis oleh Rowling, penulis skenario dan dramawan Jack Thorne serta sutradara John Tiffany.

Pekan lalu, Barnes & Noble mengatakan buku skrip itu menjadi buku yang paling banyak dipesan sebelum rilis sejak "Harry Potter and the Deathly Hallows", demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro