/HOUSE OF PUBLICATION
Fashion

Eksotika Pucuk Rebung Busana Batik

Wike Dita Herlinda
Sabtu, 20 Agustus 2016 - 09:55
Bagikan

Batik memang tidak ada matinya. Terbukti, semakin hari semakin banyak perancang mode Indonesia yang memanfaatkan wastra Nusantara paling termasyur tersebut ke dalam karya-karya mereka yang mampu bersaing di dunia fesyen internasional.

Keindahan batik tidak pernah habis untuk dieksplorasi dan dikreasikan ke dalam koleksi busana yang bernilai tinggi. Bahkan, dengan motif yang sederhana, batik mampu disulap menjadi ragam sandang yang berkelas dan elegan.

Hal itu juga dilakukan oleh Ambah Batik, label busana siap pakai premium dari pengusaha muda Dina Rimandra Handayani. Pada koleksi perdananya, label tersebut meluncurkan set-set busana menawan yang bertajuk Pucuk Rebung.

Sesuai dengan temanya, koleksi busana batik tersebut didominasi oleh motif pucuk rebung. Konsepnya sendiri terinspirasi dari buah pucuk rebung yang memiliki makna bahwa kehidupan seseorang harus memiliki manfaat bagi banyak orang.  

Bagi Anda yang belum familiar dengan pucuk rebung, motif tersebut merupakan salah satu ragam corak Melayu yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara, termasuk di Riau, Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan bahkan suku Betawi.

Biasanya, desain pucuk rebung hanya digunakan sebagai penunjang motif utama dan hanya ditampilkan sebagai pinggiran atau tersemat di sisi ujung kain. Membalik tradisi tersebut, Ambah Batik justru menjadikan motif tersebut sebagai nafas utama dari koleksinya.

Terdapat 48 set busana laki-laki dan perempuan, yang terbagi ke dalam empat sekuen di dalam koleksi tersebut. Berturut-turut setiap sekuen disuguhkan ke dalam gaya casual, semiformal, formal, dan ‘semicouture’.

Desainer Ambah Batik, Stephanie, menjelaskan karakter dari koleksi Pucuk Rebung adalah busana simpel tapi elegan. “Selama ini banyak perancang yang membuat pakaian batik dengan terlalu banyak cutting, sehingga malah terlihat tidak indah,” katanya.

Citarasa simpel tapi berkelas tersebut sudah terlihat sejak sekuen pertama, yang didominasi oleh pakaian siap pakai bernuansa merah. Guna menambah kesan glamor, palet berani tersebut diramu dengan sentuhan kelir hitam dan keemasan.

Diklaim sebagai koleksi bergaya casual, sekuen pertama tersebut lebih banyak menghadirkan cutting modern sepertijumpsuitwrapped dress, aksen cape dan setelan blazer, hingga celana longgar dansheath dress.

“Motif pucuk rebung hadir bersama motif-motif bunga yang dikreasikan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karya tradisional yang tetap selaras dengan modernitas,” jelas Stephanie, di sela-sela peluncuran koleksi perdana Ambah Batik di Jakarta belum lama ini.

Pada sekuen kedua, koleksi yang ditawarkan didominasi oleh palet yang lebih segar, seperti warna biru nan kalem. Kali ini, motif pucuk rebung dipatri ke dalam material transparan yang diolah dengan cutting yang lebih berani dan seksi.

Set semiformal tersebut dirancang khusus bagi prempuan yang berkarakter modern dan berani tampil beda. Dalam sekuen ini, Ambah Batik lebih banyak memainkan siluet yang mengikuti lekuk tubuh, seperti cropped top, gaun mini, dan gaun dengan belahan tinggi.  

Menyesuaikan dengan koleksi busana perempuan, berbagai potongan busana laki-laki turut ditawarkan dengan gayacasual. Kebanyakan dihadirkan melalui berbagai padu padan celana bermudadan kemeja, serta jas batik.

Sekuen ketiga menampilkan koleksi busana formal, yang kental akan aura misterius dan glamor. Palet hitam dengan percikan emas kembali dimainkan, kali ini disertai kombinasi material lace dan payet yang membentuk motif batik.

Dalam sekuen tersebut, motif pucuk rebung dihadirkan ke dalam tampilan yang lebih atraktif dengan menempatkannya pada hem atau pinggiran, bagian tengah, maupun keseluruhan busana.

Sekuen terakhir menghadirkan sembilan busana yang kental akan nuansa mewah dan megah. Potongan ballgown, jumpsuit,mini dress, dan sheath dress dihadirkan dengan aksen jubah dan train panjang yang dipenuhi motif pucuk rebung.

CEO dan founder Ambah Batik, Dina Rimandra Handayani, menjelaskan busana-busana glamor tersebut digarap dengan sangat mendetail oleh para perajin lokal. Seleksi materialnya menggunakan batik tulis sutra baron, sutra Thailand, katun, batik cap, dan batik kombinasi.

“Koleksi ini menunjukkan bahwa [motif] pucuk rebung bisa menjadi primadona dalam segala model busana, dengan nafas internasional tanpa melupakan jati diri bangsa,” ujar pengusaha 29 tahun tersebut.

Jika tertarik, koleksi busana dari label Ambah Batik dibanderol senilai Rp750.000—Rp2,5 juta untuk pakaian batik tulis, Rp550.000—Rp3 juta untuk busana siap pakai (ready to wear), dan Rp2 juta—Rp5 juta untu busana‘semicouture’.

Dina mengatakan 50% dari keuntungan penjualan labelnya akan didonasikan kembali guna mendukung pendidikan anak-anak muda, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) di bidang fesyen.

Sumber : Bisnis Indonesia Minggu (20/8/2016)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro