Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berharap pemerintah pusat memberi perhatian khusus untuk infrastruktur jalan, listrik dan air bersih. Ketiga infrastruktur dasar ini masih menjadi salah satu hambatan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula mengatakan pariwisata menjadi salah satu sektor pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat. Potensi pertumbuhan pariwisata di Labuan Bajo masih sangat besar karena belum semua lini digarap optimal.
“Kendala kami memang saat ini ada di jalan, listrik, dan air bersih. Kami harapkan dukungan dari pemerintah pusat karena Labuan Bajo sudah ditetapkan sebagai salah satu kawasan wisata prioritas pemerintah,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (24/8/2016).
Dula mengatakan pasokan listrik dan infrastruktur jalan menjadi dua hal yang paling sering menjadi keluhan masyarakat dan harapan dari investor yang hendak berinvestasi di Labuan Bajo. Adapun, NTT merupakan provinsi dengan tingkat elektrifikasi menempati urutan kedua dari bawah di Indonesia
Dia menjelaskan hingga sejauh ini pemerintah pusat memberikan perhatian yang cukup baik dengan pembangunan Bandara Komodo sebagai pintu masuk ke banyak destinasi wisata di Labuan Bajo.
Dia menyebutkan saat ini banyak investor yang tertarik dan telah berinvestasi di Labuan Bajo khususnya untuk perhotelan. Namun, masih banyak pro dan kontra di masyarakat karena perbedaan pandangan perihal investasi.
“Pandangan masyarakat terkait investor berbeda dengan pemerintah. Masyarakat khawatir dengan kehadiran investor. Kalau saya investor itu sebagai salah satu pilar utama untuk mengangkat Labuan Bajo sebagai destinasi wisata karena mereka membangun hotel berbintang dan akan menyerap banyak tenaga kerja,” tambahnya.
Dula mengatakan pariwisata membutuhkan banyak dukungan dari sektor lain seperti pertanian, kerajinan, perkebunan dan perikanan. Pariwisata, jelasnya, tidak bisa bertumbuh sendiri sehingga Pemkab Manggarai Barat terus mendorong masyarakat untuk menanam sayuran dan buah-buahan untuk kuliner.
Dia menuturkan selama ini pasokan pangan untuk kuliner wisata di Labuan Bajo masih berasal dari luar wilayah Manggarai Barat. Sinergi dengan kabupaten tentangga, Manggarai, untuk memasok bahan pangan juga belum berjalan baik.
“Saya optimis karena mulai tumbuh kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahannya untuk menanam sayur, buah-buahan karena itu uang semua. Lima tahun lagi saya optimis Labuan Bajo akan sangat berbeda,” tandasnya.