kegemukan/Boldsky.com
Fashion

Ternyata, Pria Berperut Buncit Pernah Jadi Idola

Atiqa Hanum
Kamis, 1 September 2016 - 19:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tahukah kamu, ternyata pria dengan perut buncit pernah menjadi idola di zamannya?

Head of Marketing Communication L-Men Angelique Dewi mengatakan dari waktu ke waktu, persepsi masyarakat tentang gambaran tubuh pria ideal terus berubah. Sebelum abad ke-20, persepsi tubuh ideal identik dengan perut buncit yang juga menunjukkan status sosial yang mapan.

“Saat ini, definisi tersebut berubah 180 derajat, bentuk tubuh yang terlalu gemuk justru dianggap kurang baik karena tidak sehat,” bebernya di Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Oleh karena itu sejak 2001, lanjutnya, L-Men mencoba mengajak pria Indonesia mulai memperhatikan penampilan tubuhnya agar memiliki tubuh ideal, tidak hanya sebagai fungsi estetika, namun juga kesehatan.

“Perubahan persepsi itu dari tahun ke tahun telah berubah sejak 150 tahun terakhir yang disebabkan adanya kesesuai masa perkembangan hubungan status sosial dan keinginannya sendiri,” ujarnya.

Pada tahun 1870, katanya, pria dengan bentuk tubuh yang sedikit gemuk dan memiliki perut buncit ternyata menjadi idola saat itu. Namun, munculnya dunia film membuat persepsi ini berubah. Pada 1930, film Hollywood  memunculkan persepsi pria ideal didefinisikan dengan tubuh berotot.

“Saat ini industri film belum berkembang pesat dan masih menggunakan teknologi seadanya tidak seperti sekarang. Chubby dikit dikamera akan terlihat lebih gendut,” bebernya.

Lalu, tahun 1960 persepsi berubah lagi dimana pria-pria cungkring atau kurus menjadi idola para wanita. Di sini, masyarakat sudah kelelahan dengan suguhan hal yang sama yakni pria berotot yang ditampilkan dalam berbagai film Hollywood.

Konflik

Banyaknya konflik saat itu, membuat persepsi masyarakat bahwa lebih mementingkan innerbeauty ketimbang tubuh.

Semakin dekat, di tahun 1980, mulai bermunculan industri gym yang semakin menjamur. Pusat kebugaran ini membuat masyarakat lebih berantusias dengan tubuh-tubuh berotot besar seperti Arnold Schwarzenegger atau Jean Claude Van Dam.

“Akhirnya, persepri berubah lagi ditahun 1990 hingga sekarang dimana pria ideal itu adalah yang atletik dan proporsional. Tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk atau berotot,” jelasnya.

Angelique menerangkan hal ini juga dikarenakan adanya peningkatan kesadaran akan hidup sehat. Saat ini, sebanyak 72% pria didunia menginginkan badan yang ideal dan proporsional dengan Index Massa Tubuh yang normal.

“Selama 15 tahun, kami akan terus mengedukasi dan mengangkat isu hidup sehat dan turut membantu peningkatan kepedulian masyarakat Indonesia untuk hidup sehat,” tutupnya Angelique.

 

 

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro