Salah satu karya Lenny Ratnasari Weichert. /Foto: Dok. Pribadi Bambang Asrini Widjanarko
Show

Ini Karya-karya Yang Akan Hadir di Pameran Pilgrimate, Lenny Ratnasari

Dika Irawan
Senin, 5 September 2016 - 14:10
Bagikan

 

Bisnis.com, JAKARTA -- Menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional, Jakarta, 20 September mendatang, perupa Lenny Ratnasari Weichert menampilkan karya-karya terkait perempuan. Bertajuk Pilgrimage, karya-karya yang ditampilkan berupa instalasi dan patung.

Kurator Bambang Asrini Widjanarko dan ko Kurator Agung Frigidanto mengidentifikasi pameran pada tiga zona konsep ekspresi seni instalasi. Pertama, Dinners Club yakni instalasi meja makan yang membentuk lambang feminitas, dan piring-piring khusus semacam metafor undangan Lenny pada sembilan tokoh perempuan di budaya Timur & Barat.

"Diimajinasikan, mereka bersama makan malam, kemudian diundang Lenny untuk mewakilkan pertemuan dua peradaban besar. Mereka bercengkerama menyaksikan narasi kepedihan & tragedi di sebuah video, tentang nasib perempuan Indonesia," kata Bambang melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (5/9/2016).

Kedua, To Be or Not To Be, adalah sebuah instalasi patung, tentang tubuh dan jiwa Lenny sendiri yang memuat konflik-konflik personal, sebagai perempuan, ibu dan seniman. Menurut Bambang Lenny tak cukup mengekspresikan diri dengan tubuhnya sendiri, tapi letupan-letupan emosi berupa teks-teks di dinding.

"Putus asa, keguncangan diri sebagai perempuan pada masa lalu sekaligus keyakinan dirinya untuk terus berjuang dan menemukan dirinya dengan berkontemplasi dalam ruang yang beraura gelap & muram," ujarnya.

Ketiga, Homage to Anonymous merupakan pandangan Lenny tentang Islam kultural. Dia menafsirkan ulang bagaimana menjadi perempuan Islam dengan mengingat sejarah awal di Tanah Jawa tentang figur Fatimah Binti maimun, perempuan saudagar kaya & penyebar religi Islam awal di Tanah Jawa.

Dalam konteks ini, sembilan patung mewakili Wali Songo diibaratkan menjadi sembilan perempuan dari tubuh Fatimah. Ke-perempuanan dihidupkan kembali, yang memusatkan peran dan fungsi sentralnya, bahkan sebagai “pemuka agama”, menjadi pemimpin, bukan kawula.

Sembilan patung tersebut, sambung Bambang diandaikan meyaksikan video yang menarasikan dalam hidup modern dan awal abad 20 perempuan-perempuan Indonesia yang telah dipinggirkan & “ di hapus keberadaaanya”.

Bambang menuturkan Lenny mengekspresikan pikirannya tentang peran kritisnya sebagai perempuan modern dan Islam kultural. Pameran ini seperti sebuah pencarian tak habis-habisnya mengulik kembali perempuan dalam konteks ke-Indonesiaan yang memberi cermin luas tarik-menarik fungsi dan perannya di teritori ruang privat dan publik.

"Lenny, membawa kembali kegelisahan para perempuan & identitas tubuh, sejarah serta keberadaan globalisasi Timur-Barat yang melelahkan dan membaurkan makna menjadi perempuan hari ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro