Bisnis.com, JAKARTA – Cuaca panas ekstrem tengah melanda kawasan Asia Tenggara yang menyebabkan beberapa aktivitas harus diberhentikan. Selain itu, panas ekstrem dapat berakibat fatal bagi kesehatan manusia.
Di Indonesia, seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, menurut Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan cuaca panas ekstrem disebabkan oleh posisi matahari berdekatan dengan garis ekuator yang saat ini sedang berada di belahan bumi utara.
Namun, menurutnya dalam perhitungan yang telah ditentukan kondisi ini bukan termasuk ke dalam kategori fenomena Heat Wave.
Di sisi lain, panas di beberapa negara telah tembus 40 derajat celcius, seperti di India mencapai 44 derajat celcius, disusul oleh Thailand 44,1 derajat celcius.
Baca Juga Cuaca Panas Esktrem Alias Heatwave Melanda Negara-negara di Asia, Bagaimana Kondisi Indonesia? |
---|
Persoalan itu memberikan masalah besar bagi lingkungan maupun kesehatan manusia, mengingat paparan sinar UV dengan indeks yang tinggi sangat berbahaya bagi manusia.
Apalagi jika tidak dilindungi menggunakan sunscreen atau pakaian untuk menutup semua area tubuh, bukan tidak mungkin akan timbul beberapa masalah kesehatan akibat panas ekstrem.
Berikut masalah kesehatan yang mengintai ketika cuaca panas ekstrem.
1. Dehidrasi
Paparan sinar matahari yang berlebihan terutama ketika suhu meningkat drastis mengakibatkan tubuh mengalami penguapan begitu cepat. Hal ini membuat seseorang dehidrasi sehingga membutuhkan lebih banyak cairan.
Kondisi dehidrasi ringan dapat dilihat ketika kulit mulai terlihat kering serta warna urin yang keruh. Sedangkan dehidrasi berat membuat tubuh manusia mudah lelah hingga pingsan, bahkan di beberapa kasus dehidrasi berat bisa menyebabkan kematian.
2. Demam Tinggi
Teriknya sinar matahari meningkatkan suhu tubuh secara drastis, terlebih ketika seseorang dari luar ruangan masuk ke dalam ruangan dingin sehingga membuat suhu tubuh tidak stabil. Akibatnya, tubuh tidak sempat menyesuaikan diri sehingga menyebabkan demam.
3. Kulit Terbakar
Panas ekstrem menghantarkan sinar UV dalam indeks cukup tinggi yang menyebabkan kulit manusia dapat terbakar ketika tidak dilindungi. Kulit yang terbakar dapat ditandai dengan kerutan atau sensasi panas pada kulit dalam jangka waktu cukup lama.
4. Kanker Kulit
Selain kulit terbakar, kulit yang terpapar sinar matahari secara terus menerus dapat memicu terjadinya kanker kulit. Hal ini disebabkan karena radiasi sinar UV merusak DNA sel kulit. Bahkan, menurut Worldwide Cancer Research, 80% kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar UV yang berlebihan.
5. Infeksi Saluran Pernapasan
Kondisi lingkungan yang kering membuat debu mudah mengudara dan mengakibatkan masalah saluran pernapasan jika terhirup. Debu akan mengiritasi saluran pernapasan sehingga berpotensi besar terjadinya infeksi saluran pernapasan.
Cuaca panas ekstrim juga memicu kebakaran hutan, dimana asap tebal dari kebakaran tersebut menimbulkan masalah saluran pernapasan dan menyebabkan penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)