Bisnis.com, JAKARTA- Yayasan Puteri Indonesia (YPI), dengan dukungan penuh dari PT Mustika Ratu Tbk kembali mengirimkan perwakilannya, Puteri Indonesia Lingkungan 2016, Felicia ke ajang Miss International 2016 yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang.
Perempuan bergelar sarjana akuntansi dan keuangan dari Bradford University, Singapura ini akan bersaing dengan teman-teman finalis dari 82 negara dalam karantina Miss International 2016 yang akan berlangsung dari tanggal 9 hingga 28 Oktober 2016 serta Grand Final yang akan digelar pada tanggal 27 Oktober 2016 di Tokyo Dome City Hall, Kouraku Bunkyo-ku, Jepang, Tokyo.
Sebagai wakil Indonesia, perempuan yang lahir di Bandar Lampung 18 April 1992 ini telah melakukan banyak persiapan. Salah satunya belajar merias wajah dan rambut sendiri, “Sejak awal terpilih menjadi Puteri Indonesia Lingkungan 2016, saya sudah melatih untuk melakukan persiapan yaitu dengan melakukan perawatan kecantikan luar dan dalam di Taman Sari Royal Heritage Spa, belajar merias wajah dan rambut sendiri yang langsung diajarkan oleh Tim Make Up Artist dari Moor’s Professional Make Up,” ungkap Felicia dalam siaran persnya.
Selain itu, Felicia juga mendapatkan banyak pembekalan diberbagai bidang seperti kelas Table Manner dari LPPMS (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo), pembekalan tentang current issue, filosofi dan filsafat oleh Ketua Umum Yayasan Puteri Indonesia, Prof. Wardiman Djojonegoro, kelas Bahasa Inggris dengan personal native oleh International Language Program (ILP), kelas Public Speaking oleh Choky Sitohang, pembentukan tubuh (gym) di Celebrity Fitness. Felicia juga mendapat perawatan gigi dari Escalade Dental dan program pembentukan badan dari 20Fit.
Semua persiapan yang dilakukan Felicia ini tak lepas dari dukungan penuh YPI dan PT Mustika Ratu Tbk, yang sangat peduli terhadap prestasi perempuan Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa di kontes kecantikan Internasional. “Tidak banyak perempuan Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan untuk mewakilkan Indonesia di kancah Internasional, untuk itu saya merasa bangga menjadi salah satu perempuan yang bisa membawa nama Indonesia hingga ke Internasional dan peluang ini tidak akan saya sia-siakan, doakan saya bisa membawa prestasi untuk Indonesia,” ujar Felicia.
Yayasan Puteri Indonesia kembali mempercayakan Dynand Fariz, pria dibalik kesuksesan Jember Fashion Carnaval (JFC), untuk menciptakan kostum nasional dari Bali yang bertemakan Dewi Shinta yang kaya akan keindahan dan keunikan budaya Indonesia.
Felicia pun juga akan membawa evening gown karya desainer lokal berbakat yaitu Anaz Khairunnas dengan menggunakan material tenun Jepara dengan motif rang-rang, warna abu- abu muda dan putih dipilih, sebagai penyesuaian dengan karakter Felicia yang lembut dan anggun. Aksen kristalnya di bagian dada menambahkan kesan glamour dan mahal dalam gaun ini.
Adapun selama masa karantina berlangsung, Felicia akan membawa busana dari desainer lainnya seperti Galih Prakarsa, Batik Sephora, Tertia, dan Kebaya Intan Avantie. Untuk sepatu, Felicia akan membawa koleksi terbaru dari Wanda Dekafe Shoes. Sedangkan untuk aksesoris akan mengenakan dari Manjusha Nusantara dan Emas Putih PLG.
Felicia juga akan membawakan Gift Auction berupa hiasan dinding dari wayang dengan judul Dewi Shinta untuk kegiatan penggalangan dana untuk kegiatan sosial. Sebagai duta bangsa, Felicia juga akan membawakan oleh oleh untuk seluruh peserta berupa produk produk Industri Tradisional Berbasis Budaya seperti dompet, pembatas buku dari kulit sapi dengan kreasi batik yang dibuat secara home industry dan produk produk kecantikan dari Mustika Ratu berupa Lipstik Moors, Footspray dan Hand Cream Zaitun sebagai produk kebanggaan dan unggulan bangsa Indonesia.
Keikutsertaan Felicia di ajang Miss International 2016 selain diharapkan dapat meraih prestasi juga dapat mempromosikan pariwisata dan budaya bangsa serta produk produk asli Indonesia di dunia Internasional.
“Saya berharap Puteri Indonesia Lingkungan 2016 bisa meraih hasil terbaik di ajang Miss International 2016, selain itu juga dapat mempromosikan produk produk Indonesia dan produk Industri Tradisional Berbasis Budaya serta memperkenalkan pariwisata dan budaya yang dimiliki Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan untuk menunjukan hal tersebut adalah melalui busana yang ditampilkan Felicia pada saat karantina maupun saat kontes berlangsung,” ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia , Putri K Wardani
Miss International adalah kontes kecantikan terbesar ketiga di dunia setelah Miss Universe dan Miss World. Ajang ini diselenggarakan pertama kali di Long Beach, California, AS pada 1960 sampai dengan 1967, ajang ini pindah ke Jepang pada 1968–1970, diselenggarakan setiap tahun di kota yang sama dengan tempat penyelenggaraan Japan Expo. Pada 1971 dan 1972, ajang ini kembali diselenggarakan di Long Beach, tetapi setelah itu ajang ini kembali diselenggarakan setiap tahun di Jepang.
Penilaian ajang Miss International tidak hanya didasarkan pada penampilan kecantikan semata, beberapa point penting lainnya adalah peserta dapat menunjukan menunjukkan sikap persahabatan, intelijensi, kemampuan untuk bertindak, kelembutan, bersahabat dan, yang terpenting, ikut serta menjaga persaudaraan dan perdamaian dunia.
Indonesia sudah delapan kali mengirimkan wakilnya di ajang Miss International prestasi yang telah diraih Untuk pertama kali di tahun 2007 Yayasan Puteri Indonsia mengirimkan wakilnya Puteri
Indonesia Runner up 1, Rahma Landy mengikuti ajang Miss Internaional di Jepang dan berhasil meraih predikat Top 15, selanjutnya disusul oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2009, Zukhriatul Hafizah meraih prestasi sebagai Miss Friendship International 2010 di China dan prestasi tertinggi diraih oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2014, Elfin Pertiwi yang meraih prestasi Top 10 dan The Best National Costume dengan tema the Crown of Siger Lampung karya designer ternama Dynand Fariz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
