Bisnis.com, JAKARTA - Batik dinilai menjadi salah satu produk yang bisa menunjang ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah. Batik yang bertahan selama ratusan tahun terbukti telah menjadi produk ekonomi kreatif jutaan masyarakat Tanah Air.
"Masyarakat Indonesia sesungguhnya orang-orang kreatif dan sudah sejak lama mengandalkan buah kreativitas sebagai daya ekonominya," kata Ketua Citra Kartini Indonesia - Perkumpulan Pemberdayaan Perempuan (CIRI), Ayu Heni Rosan dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (2/10/2016).
Hari ini merupakan hari bersejarah dalam dunia perkainan di Tanah Air, yakni Hari Batik Nasional. Dalam sejarahnya, batik telah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Bahkan UNESCO memasukkan batik dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Ayu juga telah mengkampanyekan batik ini kepada sejumlah negara sahabat melalui pertemuan dengan 14 istri duta besar negara sahabat yang berdinas di Indonesia. "Mereka sangat antusias mendengar cerita proses dari membatik dan mencoba membatik," ujarnya.
Melalui beberapa program seperti pembinaan kain di pesisir, kain Batak, kain Bali, dan kain NTB CIRI berharap mampu membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan untuk lebih mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui pengembangan aktivitas ekonomi yang lebih produktif.
"Kami percaya usaha kami ini tidak sia-sia, sehingga posisi tawar kaum perempuan dalam mengakses sumber daya ekonomi dengan memiliki daya cipta serta kreatifitas yang dapat membuat inovasi dalam pemberdayaan keluarga dan ekonomi menjadi lebih baik, karena dengan memberdayakan perempuan berarti memelihara kehidupan."