/BISNIS-NURUL HIDAYAT
Relationship

Spirit Tanpa Batas

Nurul Hidayat
Minggu, 9 Oktober 2016 - 14:36
Bagikan

Siang itu, sosok wanita disabilitas dengan kursi roda balap berpacu dengan gigih memutari arena atletik.

Terik matahari yang menyengat sama sekali tak menyurutkan semangatnya untuk tetap berlatih demi mengejar impian.

Kehilangan satu kaki pada usia 14 tahun silam tidak menghilangkan semangat Maria Goretti Samiati untuk berprestasi dalam bidang olahraga.

Ami, panggilan akrabnya, adalah anak dari pasangan almarhum Rameja dan Oong Pawiyem.

Wanita kelahiran Cilacap 20 Juni 1981 itu mengalami peristiwa kelam, sebuah kecelakan yang mengharuskan dokter memutuskan mengamputasi kakinya.

Kehilangan kaki kanan adalah awal cerita dari rintisan medali dan penghargaan yang disandang. Kini, dirinya tercatat sebagai satusatunya atlet tuna daksa perempuan dalam balap kursi roda.

“Awalnya saya sempat frustasi ketika harus diamputasi, akan tetapi momentum menjadi atlet tuna daksa adalah gejolak untuk bangkit. Paradigma di tengah masyarakat perlu diubah tentang pemahaman terhadap warga difabel yang lemah,” jelas anak bungsu dari lima bersaudara ini.

Ami kini bernaung di bawah organisasi Atlet Paralympic DKI Jakarta dan National Paralympic Club (NPC) Indonesia. Dalam torehan karirnya selama bergabung di NPC, ia pernah dua kali mendapat emas di ajang Pekan Paralympic Daerah (Peparda) DKI Jakarta 2015.

Tak hanya itu, kegemilangan karirnya mencuat kala mendapatkan penghargaan seusai menjadi nomor satu di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) difabel di kota Solo, pada 2015.

Pacuan roda masih harus dipercepat geraknya, peluh keringat pun masih terus dikuras demi ambisi dan mimpi yang membumbung bersama doa dan keteguhan hati untuk berjuang.

Satu kaki yang berdiri, adalah asa untuk menjadi nomor satu, pemenang di pagelaran-pagelaran kompetisi hidup yang sesungguhnya.

“Selalu ada kemajuan dalam tiap latihan, saya akan perjuangkan karir saya untuk kebanggaan keluarga dan kebahagian pribadi saya bersama suami yang selalu mendukung. Saya optimis berhasil menjadi juara,“ jelas atlit yang juga hobi masak ini.

Demi mimpi, demi raga yang tak pernah merasa kehilangan dan nafas untuk perjuangan hidup yang terus berdetak.

Penulis : Nurul Hidayat
Sumber : Bisnis Indonesia Minggu (9/10/2016)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro