Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan pencernaan, kelelahan, dan stres seringkali menghinggapi pekerja yang menjalani sistem kerja bergilir (shift work).
Bagi pabrik, perusahaan, atau fasilitas publik sistem kerja bergilir memungkinkan bisnis dan pelayanan dijalankan selama 24 jam. Namun, bagi pekerja, jika tidak diantisipasi dengan serius sistem ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Dr. Iwan Siahaan dari Fakultas Kodekteran Universitas Indonesia memberikan sejumlah saran untuk para pekerja yang menjalani sistem kerja bergilir.
Berikut ini beberapa saran yang bisa diterapkan:
Tidur yang cukup
Setelah menjalani giliran kerja, usahakan langsung tidur secepatnya. Tidur cepat bermanfaat untuk memaksimalkan istirahat.
"Hanya beristirahat tidaklah cukup, jadi memang harus tidur untuk mengistirahatkan kerja otak," ujarnya, Rabu (19/10/2016).
Iwan menambahkan waktu tidur yang ideal adalah 6 jam. Selain itu, pada waktu siang hari bisa diusahakan tidur sejenak selama 20-30 menit. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi rasa kantuk saat malam.
Agar tidur lebih berkualitas, Iwan menyarankan untuk menghindari suara bising, mematikan handphone, dan menggunakan earplug. Makanan yang dikonsumsi juga harus diperhatikan.
"Usahakan menghindari makanan berat, kopi, teh, dan alkohol sebelum tidur," tambahnya.
Selain urusan tidur, mempertahankan kebugaran tubuh juga penting. Hal ini bisa dilakukan dengan olahraga teratur selama 20 menit sebelum bekerja. Bisa dengan aerobik, berjalan kaki, bersepeda, jogging, atau berenang. Selain itu, usahakan juga untuk menghindari olahraga 3 jam sebelum tidur.
