Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Aids Indonesia menggandeng sejumlah komunitas dan lembaga untuk mengampanyekan program pencegahan HIV/AIDS melalui kampanye bertajuk #JakartaSadar 2017.
Ketua Komite Program Yayasan Aids Indonesia Sarsanto mengatakan penandatanganan komitmen bersama ini bertepatan dengan hari Aids sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember.
Melalui program ini, pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan seperti penyuluhan di lembaga pendidikan dan komunitas, rekrutmen dan pelatihann relawan, penginformasian melalui media sosial, dan lomba yang bersifat edutainment.
“Kami mengajak semua lembaga dan masyarakat agar dapat berkontribusi dalam mencegah HIV & AIDS yang dimulai dari DKI Jakarta,” ujarnya, Kamis (1/12/2016).
Sarsanto mengatakan, telah terjadi peningkatan jumlah kasus HIV & AIDS sebesar 43% dalam kurun waktu 2010-2015. Hal ini menandakan masih diperlukan upayab keras untuk mencegah penyakit ini menyebar di masyarakat.
World Health Organization sebenarnya sudah mencanangkan program ‘gettingt zero’ dari sisi infeksi baru, kematian akibat AIDS, dan diskriminasi. Namun, Sasangka menyadari hal itu akan sangat sulit diterapkan di Indonesia.
Pasalnya, saat ini data penderita AIDS belum terdokumentasi dengan sempurna karena banyak korban yang enggan membuka diri.
Menurutnya, hal yang paling realistis saat ini adalah mendorong masyarakat untuk menyudahi diskriminasi dan stigma kepada penderita HIV dan AIDS.