Bisnis.com, JAKARTA—Kendati mulai menunjukkan titik terang, ketersediaan SDM berkualitas di bidang animasi dinilai masih menjadi persoalan yang perlu diperhatikan.
Animator sekaligus Pendiri Komunitas Blender Indonesia Hizkia Subiyantoro mengatakan kebutuhan industri animasi terhadap pekerja kreatif di bidang ini sangat tinggi. Namun, sayangnya kualitas SDM yang tersedia masih sangat minim. Seringkali para studio animasi masih harus mendidik animator yang tersedia sebelum mempekerjakannya.
“Ini membutuhkan penanganan extra karena bisa jadi tidak semua studio di industri mempunyai waktu luang untuk itu,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Hizaro ini menuturkan disinilah komunitas memainkan peran penting untuk mengembangkan kapasitas anggotanya dan berbagai pengetahuan.
Menurutnya, kualitas animasi harus bisa setara dengan tingkat global. Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas, studio-studio besar sebenarnya bisa menjalin kerjasama dengan komunitas untuk ikut mengembangkan SDM secara eksternal atau mendukung komunitas untuk mengadakan workshop guna memenuhi kebutuhan industri.
Salah satu kendala yang paling sering terlihat menurut Hizaro adalah kualitas kurikulum atau metode pengajaran di sekolah-sekolah animasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
“Saya tidak intens mengajar di SMK atau institusi. Tetapi dari pengalaman menjadi studio PKL selama 7 tahun belakangan ini, ditambah menjadi juri dan narasumber berbagai kompetisi, workshop, seminar, saya bisa katakan memang kurikulumnya tidak sesuai dengan industry,” tambahnya,