Bisnis.com, JAKARTA - Museum Nasional Indonesia yang tahun ini menginjak usia ke-238 tahun tidak pernah berhenti mengembangkan diri dan kini treus melakukan revitalisasi museum.
Proses revitalisasi nanti akan menutup Gedung A selama 1,5 tahun, menambah gedung baru (Gedung C) yang sedang dalam taraf pembangunan, dan memperbarui seluruh storyline atau alur kisah museum.
Selain itu, kali ini Museum Nasional Indonesia juga menggelar pembukaan Pameran Storyline Museum Nasional Baru. Museum ini akan tetap menjalankan perannya sebagai pusat informasi, budaya, sosial, kajian, dan inspirasi.
Pengembangan Museum Nasional Indonesia yang baru ini menuju ke arah visi “Museum Kebudayaan Indonesia Bertaraf Internasional.”
“Museum Nasional merupakan salah satu lembaga tertua di Indonesia. Saat ini masyarakat telah dapat menikmati pameran tetap pada dua gedung yang berbeda usia, yakni Gedung A yang dibangun pada 1862, dan Gedung B yang dibangun pada 1996,” ujar Kepala Museum Nasional Indonesia, Intan Mardiana, seperti dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Sabtu (3/12/2016).
Hal itu disampaikannya dalam sambutannya di acara pembukaan Pameran Storyline Museum Nasional Baru, Kamis (1/12/2016).
Intan juga menjelaskan bahwa Gedung B dibangun berdasarkan masterplan yang dibuat tahun 1996. Pada masterplan tersebut telah dirancang satu kesatuan utuh Gedung Museum Nasional Indonesia yang terintegrasi antara Gedung A, B, dan C.
“Pada tahun 2013 dimulai pelaksanaan pembangunannya dan pada tahun ini telah memasuki tahap ke-4,” tuturnya.
Pameran Storyline Museum Nasional Baru akan menjadi uji coba publik terhadap alur kisah Museum Nasional yang baru nantinya. Alur kisah ini berlandaskan pada konsep keindonesiaan seutuhnya.
Alur kisah yang baru diharapkan dapat lebih menghidupkan kisah di balik artefak, agar bisa menjadi jendela atau pintu masuk untuk memperkenalkan identitas bangsa Indonesia.
Berbagai identitas yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (identitas gender, etnis, bahasa, sosial, nasional, ras, keagamaan, dan regional) dapat menyadarkan, memberikan kebanggaan, dan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Berbasis tema “Pendidikan Kebudayaan Indonesia”, rencana Alur Kisah Museum Nasional Indonesia akan terbagi menjadi tiga sub-tema, yaitu “Menjadi Indonesia”, “Pusaka Nusantara”, dan “Lestari Indonesia”.
Penyusunan Alur Kisah ini juga disesuaikan dengan perubahan tata-ruang dan alur pengunjung, sesuai rencana perubahan pintu masuk pengunjung.
Pembukaan pameran secara resmi dilakukan dengan pemukulan bedug oleh Mendikbud RI ke-19, Wardiman Djojonegoro, yang didampingi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan masa bakti 1993-1999, Edi Sedyawati, dan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Harry Widianto.