Bisnis.com, JAKARTA - Tanjung Lesung yang masuk dalam 10 destinasi prioritas pariwisata Indonesia, terus bersolek dengan menciptakan daya tarik baru bagi wisatawan. Salah satunya, dengan membuka Mongolian Culture Center hasil kerjasama Kedutaan Besar Mongolia dan PT Banten West Java Tourism Development.
MCC menempati lahan seluas satu hektar di area Ladda Bay. Pusat kebudayaan yang rencananya akan dibuka awal 2017 itu, akan menghadirkan Ger [rumah tradisional Mongolia] dilengkapi dengan taman, kolam renang, dan patung Chinggis Khaan.
Dalam rencana pengembangan Mongolian Culture Center itu, ada tiga fungsi Ger yakni, sebagai museum, tempat penginapan, dan restoran. Adapun, sebagai tempat penginapan akan dibangun 30 Ger. Setiap Ger akan berisi 2-4 tempat tidur. Sedangkan, restoran dapat menampung hingga 60 orang.
Pusat kebudayaan ini akan menjadi miniatur Mongolia melalui ornamen, furniture, hingga citarasa kuliner khas Mongolia. Pada tahap awal, MCC menghadirkan tiga Ger berukuran sedang sebagai guest house dan satu Ger berukuran besar sebagai restoran.
President Director PT Banten West Java Tourism Development Poernomo Siswoprasetijo berharap, kehadiran Mongolian Culture Center menjadi pemicu untuk hadirnya pusat kebudayaan dari negara lain. Dengan demikian, Tanjung Lesung berpeluang menjadi pusat kebudayaan internasional dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik maupun asing.
"Beberapa duta besar menyampaikan tertarik untuk membuka pusat budaya di sini. Orang-orang bisa belajar berbagai sejarah, kuliner, tari-tarian," tuturnya,
Poernomo menyebut kunjungan wisawatan ke Tanjung Lesung pada 2015 mencapai 600.000 orang. Kunjungan wisatawan masih didominasi wisawatan domestik 90%, sementara sisanya wisatawan asing.
Poernomo optimis kunjungan wisatawan akan terus meningkat, mengingat Tanjung Lesung terus dipromosikan sebagai satu dari 10 ‘Bali Baru’. Tanjung Lesung ditargetkan dapat menarik 6 juta wisatawan dalam tiga tahun mendatang, diantaranya lima juta wisatawan domestik dan satu juta wisatawan asing. Ini bersamaan dengan selesainya pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84 kilometer.
Sejalan dengan peningkatan wisatawan ke Tanjung Lesung, PT Banten West Java Tourism Development menargetkan dapat menyediakan 10.000 kamar dengan investasi total Rp5 triliun dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Dari target itu, saat ini baru terpenuhi 300 kamar. Poernomo berharap pada 2017 ada investasi yang masuk hingga Rp400 miliar untuk 1.000-1.500 kamar.
Dia menyebut dari lahan seluas 1.500 hektar yang menjadi area pengembangan PT Banten West Java Tourism Development, baru 200 hektar lahan yang dikembangkan untuk pembangunan hotel dan infrastruktur.
"Kami membuka kesempatan bagi investor lokal maupun asing untuk membuka homestay di sini," tuturnya.
Duta Besar Mongolia untuk Indonesia Madam Battsetseg Shagdar mengatakan pendirian MCC di Tanjung Lesung merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Pemilihan Tanjung Lesung sebagai lokasi pusat kebudayaan Mongolia karena salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diharapkan dapat membantu menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun asing.
Melalui MCC ini, wisatawan asing maupun lokal mengetahui kebudayaan Mongolia yang unik. Sebaliknya, MCC diharapkan dapat menarik wisawatan dari Mongolia untuk datang ke Tanjung Lesung. Selama ini, lanjutnya, wisatawan Mongolia hanya mengetahui Bali sebagai tempat tujuan wisata di Indonesia. Padahal, Tanjung Lesung juga tak kalah menarik.
Jarak tempuh dari Ibu Kota ke Tanjung Lesung yang jauh dan lama, tak menjadi kendala bagi penduduk Mongolia. Sebab, kata Madam Battsetseg, penduduk Mongolia terbiasa berpindah-pindah dan berkendara dalam waktu lama.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan pasar wisata Indonesia salah satunya disumbang oleh Greater China dengan 2 juta kedatangan. Harapannya, dengan atraksi baru ini dapat menarik 1 juta wisatawan dari Mongolia.