Bisnis.com, MATARAM- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) wilayah NTB berharap adanya sinergi antar semua pemangku kepentingan dalam industri pariwisata guna meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia khususnya di NTB.
Ketua Asita NTB Dewanto Umbu mengatakan sinergi tersebut diperlukan untuk menjawab tantangan kunjungan wisatawan asing dan juga pergerakan wisatawan nusantara yang tahun ini ditargetkan bertambah.
"Yang kita inginkan seperti ini, bersinergi semua sektor, hotel tidak mungkin sendiri demikian juga travel agent, dinas pun demikian," ujar Dewanto saat ditemui di Mataram.
Menurutnya, salah satu upaya yang tengah digarap Asita bersama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) adalah melakukan roadshow ke beberapa kota yang menjadi rekanan serta beberapa negara potensial untuk melakukan promosi dan penjualan wisata.
Salah satu daerah yang menjadi sasaran baru bagi pariwisata NTB adalah daerah Jawa Tengah khususnya kota Solo dan Semarang. Selain itu, Jogja dan Jakarta pun masih dianggap potensial sebagai daerah asal wisatawan ke Nusa Tenggara Barat.
Wisatawan asal Solo dan Semarang dianggap potensial karena saat ini sudah ada penerbangan langsung dari Solo menuju Lombok, sementara rute penerbangan langsung dari Semarang sedang digodok untuk direalisasikan pada tahun ini.
"Kita sekarang ada kerja sama B to B dengan travel agent di Asita DKI, Jabar, Solo, Semarang, dan Jogja. Itu salah satu yang kami lakukan untuk menghadapi tahun depan ini," ujar Dewanto.