Kabar24.com, WINA – Kehadiran kopi asal Papua dan Bali berhasil mencuri perhatian para pengunjung Vienna Coffee Festival yang berlangsung di pusat kota Wina, Austria, pada 13-16 Januari 2017.
Untuk pertama kalinya, KBRI/PTRI Wina berpartisipasi dalam festival kopi tersebut, ajang tahunan yang dihadiri lebih dari 12.000 pengunjung dan pelaku industri kopi dari berbagai negara.
Kopi asal Papua dan Bali dengan cita rasa yang unik rupanya sukses menarik perhatian para pencinta kopi di Austria.
“Antrian pengunjung yang hendak mencicipi kopi khas Indonesia seperti tidak ada habisnya dan pujian pun mengalir dari para pengunjung. Sensasi rasa kopi Indonesia tentunya berbeda dari kopi asal negara lain,” kata Dody S. Kusumonegoro, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI/PTRI Wina, saat ditemui di sela-sela acara Vienna Coffee Festival, Senin (16/1/2017).
Keikutsertaan kopi asal Papua didukung oleh Somatua Foundation, yayasan yang bergerak di bidang sosial dan pengembangan masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat. Yayasan yang didirikan oleh Maximus Tipagau ini terus mendukung kegiatan promosi potensi Papua ke luar negeri, khususnya kopi dan pariwisata.
Untuk melengkapi festival kopi itu, Somatua Foundation juga menggandeng Doddy Pancawinata Samsura, barista yang telah mengikuti beragam kontes peracik kopi tingkat dunia dan merupakan juara pertama perlombaan barista tingkat nasional pada 2013.
Selain kopi asal Papua, ada pula kopi asal Bali yang diperkenalkan di bawah bendera Pélage Coffee, yang dalam beberapa tahun belakangan ini telah menjual produknya di Austria dan sejumlah negara Eropa lainnya. Pélage Coffee sendiri dihasilkan dari perkebunan kopi di Bali yang melibatkan petani lokal dengan menggunakan metode pengolahan biji kopi yang ramah lingkungan.
Dari segi peluang usaha, Austria merupakan pasar yang sangat potensial sebagai tujuan ekspor kopi Indonesia. Konsumsi kopi Austria menempati urutan kelima tertinggi di dunia dengan jumlah konsumsi 5,5 kg kopi per kapita.
Di kota Wina sendiri, tradisi minum kopi di kedai kopi atau yang dikenal dengan nama Viennesse Kaffeehaus, telah diakui oleh UNESCO sebagai “intangible cultural heritage” dan hingga kini masih sangat melekat pada keseharian gaya hidup masyarakat Austria.