Tensigard, produk fitofarmaka Indonesia/Istimewa
Health

Ini Penyebab Fitofarmaka Sulit Berkembang

Newswire
Senin, 20 Februari 2017 - 09:59
Bagikan

Budidaya

Lebih lanjut Enny mengatakan, lembaga penelitian ini juga telah melakukan budidaya tanaman obat tidak langka, namun berbahan khusus seperti Artemisia annua untuk produksi zat artemisin (antimalaria), mengembangkan produk seperti inulin dari tanaman Dahlia, mengembangkan obat herbal sebagai tonik atau aprodisiak dari Rennellia spp. (Rubiaceae) dan Horstentia scaphyfera (Zingiberaceae).

LIPI juga telah membantu pemberdayaan masyarakat untuk menanam jahe merah untuk dijadikan minuman kesehatan jahe instan di lahan marjinal di sekitar Kebun Raya Kuningan. Selain juga melakukan pengembangan tanaman koleksi berpotensi minyak atsiri seperti Zanthoxylum limonella dan akar wangi (Cymbopogon winterianus).

Cukup banyak hasil riset tumbuhan dan tanaman obat-obatan yang bernilai ekonomis dan beberapa telah menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti teh dan kopi Lingzhi hasil kerja sama dengan Sidolestari Kulonprogo, pelatihan pembuatan sabun herbal transparan, pembuatan teh herbal daun cincau hitam dan alih teknologi proses pembuatan teh herbal dari buah ciplukan, produk Herba Tana berupa sirup sari manggis.

Produk komersial lain hasil kerja sama yang sudah dihasilkan antara lain Sabilulhuda yang merupakan minuman sehat untuk stamina hasil fermentasi berbasis buah mengkudu, sirsak dan kurma.

"Kalau untuk sampai obat herbal itu sudah banyak sekali, yang sampai uji praklinis juga banyak, tapi kalau sampai uji klinis itu yang belum ada. Target kita memang bisa sumbang fitofarmaka ke-6 untuk Indonesia dari ekstrak daun sukun," ujar Enny.

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro