Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan dokter hipertensi Indonesia akan menggelar Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension ke-11 guna meningkatkan pengetahuan dan edukasi lebih luas terkait dengan penyakit hipertensi.
Eka Harmeiwaty selaku ketua panitia acara tersebut mengatakan, gelaran ini akan diselenggarakan di Hotel Sheraton Jakarta Gandaria City pada 24-26 Februari 2017.
Rencananya, acara ini akan dihadiri oleh 1.500 peserta yang tergabung dalam beberapa organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (Perki), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi).
“Ini merupakan event rutin yang kami selenggarakan dalam rangka memberikan informasi terbaru di bidang kardiovaskular,” ujarnya, Kamis (23/2/2017).
Eka menuturkan, tahun ini tema yang diambil adalah ‘Hypertension 2017: The Science for Today’s and Tomorrow’s Practice’, di mana sejumlah besar pasien memilii tekanan darah yang berada di atas optimal tetapi di bawah ambang batas untuk pengobatan.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yakni melebihi 140/90 mmHg.
Hipertensi jarang menunjukkan gejala sehingga pengenalannnya biasanya melalui skrining. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala terutama di bagian belakang kepala pada pagi hari, pusing, vertigo, gangguan penglihatan dan lain sebagainya
Eka yang juga dokter spesialis saraf menjelaskan, hipertensi bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti gagal jantung, gagal ginjal, demensia, dan stroke.