Bisnis.com, JAKARTA — Memperingati Hari Kartini 21 April mendatang, rumah produksi Legacy Pictures bekerja sama dengan Screenplay Productions mempersembahkan sebuah film biopik brtajuk Kartini.
Film karya sutradara Hanung Bramantyo ini menjadi persembahan khusus dengan mengangkat kisah kehidupan Kartini di layar bioskop. Sebagai satu-satunya pahlawan perempuan di Indonesia yang mempunyai hari besar, Kartini sudah sangat dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat. Nyatanya masih banyak sisi menarik dari kehidupan Kartini yang belum banyak diketahui orang-orang.
Karena itu,film ini diharapkan akan membuka mata penonton tentang Kartini, pergulatan batinnya, dan gejolak kehidupannya yang mungkin sudah terlupakan di masa sekarang. “Selama lebih dari dua tahun kita khusus riset tentang Kartini, banyak hal yang cukup mengejutkan yang orang tidak tahu tentang Kartini selama ini,” ujar sang produser, Robert Ronny dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Rabu (5/4) di Jakarta.
Baca Juga Penjualan Lahan Industri Capai 51 Hektar |
---|
Dalam kesempatan ini, Robert juga mengungkapkan jika sebutan ibu Kartini yang menurutnya kurang tepat. Kartini meninggal di usia yang sangat muda, bahkan belum sempat menjadi ibu-ibu. Dan yang harus diingat menurutnya bahwa Kartini yang kita kenal lewat surat-suratnya adalah Kartini yang masih remaja, berusia belasan tahun dengan kepribadian yang sangat tomboy.
“Dia [Kartini] banyak membaca, dan berpikir. Jalan pikirannya amat sangat maju, terstruktur, dan sangat modern. Pemikiran-pemikiran Kartini itulah yang menjadi drive film ini, terutama perhatian khusus Kartini tentang pendidikan,” kata Robert.
Selain itu, sisi lain yang ingin disampaikan dalam film ini bahwa Kartini percaya, untuk merubah nasib seseorang, merubah nasib sebuah bangsa, harus lewat pendidikan. Sekarang, masalah-masalah yang diperjuangkan Kartini menurut Robert masih terjadi di Indonesia, seperti ketimpangan gender, kedudukan perempuan masih di bawah, ketidakadilan sosial, dan berbagai masalah lain yang sudah dipikirkan Kartini beratusratus tahun yang lalu.