Bisnis.com, JAKARTA— Penyanyi sekaligus aktivis gender, Kartika Jahja hadir membawakan musikalisasi puisi pada gelaran Panggung Para Perempuan Kartini di Museum Bank Indonesia, Selasa (11/4).
Penyanyi yang akrab disapa Tika ini membawakan musikalisasi dari surat-surat Kartini dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Tak hanya itu, pada musikalisasi ini Tika juga turut merayakan hari Kartini lewat perjuangan perempuan-perempuan pejuang lingkungan, Petani Kendeng. “Saya meminjam tembang para perempuan Kendeng saat aksi, dan saya gabungkan dengan puisi Kartini,” katanya.
Sebelum memulai, Tika mengungkapkan jika sejak kecil semua orang merayakan Hari Kartini, namun sebagian besar merayakannya dengan memakai konde ataupun kebaya. Namun bagi Tika, perayaan Kartini harus tersalurkan dengan keberanian yang dilakukan Kartini.
Tika memang banyak dikenal sebagai aktivis gender. Pada 2013 Tika bergabung dengan gerakan global anti kekerasan terhadap perempuan, One Billion Rising. Ia mengorganisir One Billion Rising Indonesia bersama beberapa aktivis dan seniman di Jakarta.
Sejak itu, Tika memutuskan untuk memfokuskan perjuangannya pada isu perempuan dan kekerasan berbasis gender. Mulai tahun 2014, Tika menjadi pendamping sosial bagi perempuan-perempuan korban kekerasan. Ia kemudian mendirikan Yayasan Bersama Project pada tahun 2015 yang giat melakukan edukasi publik tentang kesetaraan gender melalui musik, seni, dan kultur pop. Tika juga tergabung dalam beberapa kolektif perempuan, di antaranya Kolektif Betina dan Mari Jeung Rebut Kembali.
Atas perjuangan tersebut, pada bulan November 2016, nama Kartika Jahja termasuk dalam "BBC 100 Women", sebuah daftar berisi 100 perempuan yang dianggap paling menginspirasi dari seluruh dunia pilihan BBC.