Bisnis.com, JAKARTA - Kalau bukan kita, siapa lagi? Pertanyaan dan pernyataan tersebut yang sering terlontar dari Maestro Harpa Indonesia, Rama Widi. Seperti yang kita ketahui, kiprah Rama di dunia harpa Indonesia dan International sudah tidak diragukan lagi.
Setelah mengemban ilmu di Wina Austria, Rama kerap tampil dengan berbagai orkestra lua, dalam negeri baik sebagai pemain orkestra maupun sebagai soloist.
Pada 2016 Rama kembali menulis sejarah karena menjadi musisi Indonesia pertama yang tampil solo diiringi Orkestra di Wiener Konzerthaus di Hall Terbesar di Wina membawakan Ginastera Harp Concerto.
Dari pengalaman bermusik dan bidang lain, Rama meyakini bahwa kita semua sama dan memiliki hak yang sama. Yang membedakan kita satu dengan yang lainnya adalah peluang yang didapat setiap individu baik dalam pekerjaan maupun kesehatan.
Oleh karena itu, dalam Resital Harpa ini Rama ingin mengingatkan kepada semua bahwa betapa pentingnya kita berbagi dengan orang yang membutuhkan.
Dalam kesempatan ini Rama bekerja sama dengan Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia (YSKAI), yayasan kanker yang membantu anak-anak yang kurang mampu dalam perjalanan menuju kesembuhan.
"Sekitar 60% anak penderita kanker berasal dari keluarga yang kurang mampu, sebagian besar belum mendapatkan penanganan yang seharusnya," kata Rama dalam siaran pers.
Pada konser kali ini Rama membawakan satu lagu solo harpa dan strings karya Caplet yang berjudul Conte Fantastique dan juga berkolaborasi dengan penyanyi soprano Regina Handoko.
Selain itu, tak kalah seru, murid-murid Rama yang telah menunjukkan kebolehan membawakan karya-karya solo pieces maupun chamber dengan strings quintet.
Resital yang telah diadakan pada Minggu, 7 Mei 2017 pukul 16:00 WIB di Balai Resital Kertanegara Jakarta mengundang banyak perhatian dari para pecinta music di Tanah Air yang terlihat jelas dari kursi penonton yang terisi penuh.
Rama bersyukur banyak pencinta musik dan philanthropist yang datang, karena profit dari penjualan tiket akan disumbangkan full oleh Rama untuk YSKAI.
