Suasana pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Boulevard of Business, Jalan Pierre Tendean Manado./Istimewa
Travel

Kunjungan Wisman ke Sulut Naik 388%

Rivki Maulana
Jumat, 2 Juni 2017 - 21:08
Bagikan

Bisnis.com, MANADO -- Kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Utara menunjukkan tren peningkatan secara konsisten dalam empat bulan 2017. di sisi lain, geliat pariwisata juga turut mendongkrak bisnis perhotelan provinsi Bumi Nyiur Melambai.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah wisatawan asing yang datang ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi mencapai 23.832 dalam periode Januari-April 2017. Jumlah tersebut tumbuh 388% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah wisman yang datang ke Sulut dalam periode Januari-April 2017 juga setara 58% dari total kunjungan turis asing sepanjang 2016.

Mohamad Edy Mahmud, Kepala BPS Sulawesi Utara mengatakan hingga saat ini turis asal China masih mendominasi kunjungan turis asing ke Sulut. Per April 2017, China memang menjadi pangsa pasar utama. Secara kumulatif dalam empat bulan 2017, jumlah pelancong asal Negeri Tirai Bambu itu mencapai 19.289 atau 81% dari total turis asing yang melawat ke Sulut. Untuk diketahui, turis dari China meningkat pesat sejak penerbangan carter langsung dari delapan kota di China dibuka pada Juni 2016.

Edy menambahkan, pariwisata telah memberikan dampak positif terhadap sektor-sektor lain yang berkaitan erat dengan sektor tersebut. Dia memperkirakan perekonomian Sulut bakal terus menggeliat bila sektor pariwisata moncer. "Secara ekonomi, banyak dampak positifnya terhadap Sulut," ujarnya di Manado, Jumat (2/6/2017).

Di sisi lain, secara langsung sektor pariwisata turut memutar roda bisnis perhotelan. Data BPS menunjukkan, tingkat keterisian kamar atau okupansi mencapai 63,66%, naik 153 basis poin secara tahunan. Hotel bintang empat tercatat memiliki okupansi tertinggi sebesar 68,32%, diikuti hotel bintang lima dan bintang tiga masing-masing sebesar 63,80% dan 60,38%. Adapun okupansi hotel bintang satu dan bintang dua masing-masing tercatat 55,44% dan 50,83%.

Sejalan dengan peningkatan okupansi, rata-rata lama menginap tamu (RMLT) juga naik tipis menjadi 2,19 hari pada April 2017. Secara khusus, RMLT tamu asing meningkat signifikan dari 2,81 hari pada Maret 2017 menjadi 3,9 hari pada April 2017.

Guna terus menarik turis asing, Pemerintah Provinsi Sulut berencana tengah menjajaki penerbangan langsung dari Korea Selatan dan Jepang. Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara sebelumnya mengatakan maskapai Jin Air bakal terbang dari Korea Selatan ke Manado di penghujung Juni 2017.

Dia menuturkan, pembukaan rute langsung dari beberapa negara Asia Timur berpotensi menjadikan Sulut sebagai serambi atau hub pariwisata di Kawasan Timur Indonesia (KTI)."Ke depan kami ingin turis-turis kami dari China ini bisa juga ke Raja Ampat dan Wakatobi. Masalahnya sekarang (kapasitas) imigrasi dan bea cukai belum cukup," jelas Olly.

Saat ini, Manado sudah terkoneksi dengan 13 kota di luar negeri lewat penerbangan langsung, baik penerbangan reguler maupun carter. Selain itu, Bandara Sam Ratulangi di Manado juga melayani 19 rute domestik, termasuk ke beberapa destinasi wisata seperti Bali, Raja Ampat, Gorontalo, dan Morotai.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro