Bisnis.com, JAKARTA - Memperingati hari jadi Jakarta yang jatuh pada bulan Juni ini, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan beragam pementasan dengan tema Jakarta 490. Berbagai pelaku seni dihadirkan di setiap akhir pekannya.
Salah satunya adalah penampilan dari kelompok seni Sinar Noray menampilkan pertunjukan berjudul Siapa Suruh Datang Jakarta, yang membahas tentang realita ibukota di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.
“Banyak orang datang ke ibukota dengan mimpi dan cita-cita untuk menjadi sukses. Namun kenyataannya Jakarta adalah kota yang penuh persaingan dan memiliki standar tinggi. Sinar Noray menampilkan gambaran hidup di ibukota dengan gaya betawi yang khas dan lucu, sehingga menjadi suguhan yang menarik dan menghibur bagi para penikmat seni sore hari ini,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation dalam siaran persnya.
Pertunjukan yang dibuka dengan dibawakannya lagu Jali-Jali dan dilanjutkan dengan tarian Nandak Ganjen ini bercerita tentang orang-orang yang hidup di Jakarta dengan membawa mimpi agar bisa menjadi sukses ketika kembali ke kampung halamannya. Mereka yang berbekal mimpi datang ke Jakarta, ternyata masih harus melalui perjuangan berat, apalagi bagi yang tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan di Jakarta.
“Senang sekali rasanya bisa tampil kembali di panggung Galeri Indonesia Kaya pada sore hari ini. Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi para penikmat seni yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir menyaksikan pertunjukan Siapa Suruh Datang Ke Jakarta. Kami harap, penonton menikmati apa yang kami tampilkan dan mendapat makna yang ingin kami sampaikan melalui pertunjukan ini,” ujar Engkar Karmila.
Sinar Noray merupakan sanggar asuhan mendiang Mpok Nori dan kini melanjutkan perjuangan pendirinya dalam melestarikan budaya betawi lewat lenong, musik dan tarian tradisional. Kali ini, pertunjukan Sinar Noray juga dimeriahkan dengan tari Nandak Ganjen dan Renggong Manis.