Bisnis.com, JAKARTA— Memasuki tahun kelima, kegiatan Akhir Pekan di Museum Nasional tetap menarik banyak perhatian masyarakat. Sejak pukul 10.00 pagi tadi, ratusan pengunjung dari berbagai usia memadati arena pentas Museum Nasional, Minggu (11/6).
Masih berkolaborasi dengan Teater Koma, pentas dongeng ini mendapat tanggapan positif dari para pengunjung. Bertajuk Asam di Laut, Garam di Gunung yang berdurasi lebih dari 30 menit ini mengedukasi dan mengundang gelak tawa dari para penonton.
Diah D. Goenadi, salah satu pengunjung mengatakan, kunjungannya ke Museum Nasional sudah berapa kali dilakukan, baik sendiri ataupun bersama teman-temannya. Diah yang sehari-hari bekerja sebagai freelance bidang keuangan ini memang senang menyaksikan Teater koma. Karena itu, pentas Teater Koma di Museum Nasional tak pernah dilewatkan.
“Kalau ada Teater Koma saya suka datang. Kebetulan hari ini senggang dan tidak ada kerjaan, jadi mending ke sini,” katanya.
Diah mengatakan program yang digagas oleh Museum Nasional ini sangat menarik. Selain mengetahui sejarah dan benda-benda peninggalannya, dia juga bisa menyaksikan teater. Tetaer yang disaksikan pun sangat kaya edukasi, khususnya bagi anak-anak yang tidak berminat mengunjungi museum.
“Pesannya sampai banget kalau menurut aku. Kepada anak-anak juga, beberapa anak di dekat saya mengaku senang bisa menyaksikan pentas tadi,” katanya.
Mengingat kegiatan ini memiliki banyak manfaat, Diah menyarankan kepada pengelola kegiatan agar melakukan promosi lebih besar lagi. Tak lain agar kegiatan ini bisa diketahui banyak orang, terutama para pelajar. “Kalau bisa promosinya lebih dikembangkan, bisa ke sekolah-sekoah,” katanya.
Dari segi cerita yang disampaikan, tambahnya, agar bisa lebih berkembang lagi pada pementasan selnjutnya. Selain itu, ceritanya tetap dibuat lebih menarik untuk anak-anak.
Senada dengan Diah, Chandra Paramita, yang berkunjung bersama sang suami dan anak juga mengaku senang dengan adanya kegitan ini. Mita mengatakan, pertunjukan yang baru saja disaksikannya sangat menarik dan dapat menambah minat anaknya untuk mempelajari museum.
“Pertunjukannya menarik dan menambah daya tarik anak-anak. Dari pada cuma mutar-mutar dan ngasi tahu sejarah, cara ini gampang dimengerti oleh anak-anak,” katanya.
Meskipun berkali-kali mengunjungi museum Nasional, tambahnya, banyak tempat yang belum dijelajahi. Karena itu, menurutnya program ini sangat penting dikembangkan agar lebih banyak diketahui masyarakat.
“Semoga teater ini dilanjutkan terus dan temanya ditambah. Kalau untuk museumnya, informasinya dierbanyak karena sangat menarik. Biarpun sudah berkali-kali ke sini, belum semuanya dijelajahi,” katanya.