Bisnis.com, YOGYAKARTA - Saat mampir ke Yogyakarta, belum lengkap rasanya jika belum menikmati gudeg.
Salah satu pusat gudeg Jogja yang paling terkenal adalah di kawasan Jalan Wijilan.
Di sepanjang jalanan tersebut, berjajar belasan restoran yang menjajakan makanan khas paling terkenal dari Yogyakarta itu.
Bagaimana pun, kedai yang paling banyak dituju para penikmat kuliner adalah Gudeg Yu Djum Wijilan 31.
Gudeg yang mengklaim telah buka sejak 1950-an itu setiap harinya ramai dikunjungi orang yang gayeng bersantap sambil lesehan.
Yeko, salah satu pegawai yang bertugas di restoran tersebut, mengatakan dalam sehari rerata tempat makan tersebut bisa menjual lebih dari 200 porsi gudeg.
Dia mengaku saat menjelang musim libur Lebaran seperti saat ini, Gudeg Yu Djum Wijilan 31 semakin ramai dikunjungi para penikmat kuliner tradisional Jogja.
"Kalau sedang liburan, jumlah gudeg yang dimakan di tempat dan dibawa pulang setiap harinya rata-rata bisa mencapai lebih dari 500 porsi," ujarnya saat ditemui tim Bisnis Indonesia Liputan Lebaran: Jelajah Jawa-Bali (LL-JJB) 2017 pada Rabu (21/6/2017).
Yeko mengungkapkan sebagian besar pengunjung yang datang ke restoran yang dikelola generasi kedua Yu Djum tersebut adalah warga luar Jogja.
"Kebanyakan mereka membeli gudeg di sini untuk dijadikan oleh-oleh. Apalagi, gudeg bisa disimpan di luar kulkas dan tanpa dipanaskan hingga satu hari penuh," imbuhnya.
Para pengunjung yang menjadikan Gudeg Yu Djum sebagai oleh-oleh kebanyakan membeli gudeg dalam kemasan besek, ketimbang kendil.
Sebab, kata Yeko, kemasan besek cenderung lebih ringkas dan praktis untuk dibawa-bawa ketimbang kendil. "Lagipula, kendil kalau jatuh akan pecah."
Telur, salah satu pelengkap gudeg/gudegyudjum167.comDalam sehari, rata-rata gudeg dalam besek yang terjual untuk oleh-oleh mencapai sekitar 50 porsi. Namun, saat musim libur Lebaran, penjualannya bisa meningkat hingga sekitar 200 porsi.
Restoran yang buka dari pukul 6 pagi hingga 10 malam itu membanderol gudeg dalam besek atau kendil dengan berbagai variasi harga, antara Rp50.000 untuk gudeg dengan lauk sayap dan 3 telor hingga Rp290.000 untuk gudeg dengan lauk 1 ekor ayam dan 10 telor.
Adapun, untuk dimakan di tempat atau dibungkus, rata-rata harga yang ditawarkan berkisar antara Rp12.000 untuk nasi gudeg dengan lauk telor hingga Rp50.000 untuk nasi gudeg dengan lauk dada ayam dan telor.
"Menu yang paling laris untuk oleh-oleh adalah gudeg campur," ungkap Yeko.
Selain itu, Gudeg Yu Djum Wijilan juga menerima pesanan. Yeko mengungkapkan jika sedang musim libur Lebaran, jumlah pesanan nasi kotak gudeg bisa mencapai lebih dari 500 porsi.
(Tim LL-JJB jalur selatan: Wike D. Herlinda, Hadijah Alaydrus, Ashari Purwo, Gemal Abdel Nasser)