Bisnis.com, JAKARTA— Dalam rangka mendekatkan seni dalam sistm pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui ditjen Kebudayaan tahun ini kembali menyelenggarakan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
Gerakan yang melibatkan 1.320 sekolah ini resmi dibuka di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/7).
Gerakan bervisi mendekatkan seni ini mendapat dukungan dan apresiasi dari sejumlah maestro seni Indonesia. Salah satunya dari maestro keroncong Sundari Soekotjo yang terlibat langsung dalam gerakan ini.
“Memberdayakan seniman untuk terjun langsung ke sekolah adalah langkah yang cukup bagus. Dengan cara ini, anak sekolah bisa mengenal seni langsung dari maestronya,” katanya.
Gerakan ini, tambahnya, menjadi momen tepat untuk membangkitkan semangat anak untuk mencintai budayaan bangsanya sendiri. Tak hanya itu, dengan mencintai budaya maka anak-anak bisa turut melestarikannya.
Mengenai musik keroncong, Sundari mengatakan bukan menjadi masalah jika harus diajarkan pada anak sejak dini. Justru menurutnya, mengnalkan kesenian ini sejak dini adalah langkah yang baik. Pada beberapa kesempatan, tambahnya, anak-anak justru memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap kesenian Indonesia, termasuk keroncong.
“Mereka sangat ingin mengenal. Tapi ruang musik ini [keroncong] jarang mereka jumpai, jadi mereka mencari. Buktinya saat saya aktif di media sosial, banyak anak-anak yang bertanya kepada saya tentang musik ini,” katanya.
Sundari mengatakan, pada dasarnya budaya itu menguatkan karakter bangsa. Karena itu, adanya program ini para seniman mengharapkan anak-anak bisa mengenal kesenian dulu.
“Jika kemudian mencintai seni yang kami perkenalkan, dan jika mereka ada bakat, silahkan. Saya mendampingi dan memberikan support,” pungkasnya.