Bisnis.com, JAKARTA— Gedung Teater Luwes begitu ramai semalam. Kursi-kursi pertunjukan terisi penuh, bahkan sebagian orang rela duduk di lantai gedung menghadap ke panggung. Malam ini, Festival Teater Wahyu Sihombing yang digelar oleh Institut Kesenian Jakarta menampilkan teater dari Teater Satu Lampung, Senin (24/7/2017).
Sebagaimana diketahui, Festival Teater Wahyu Sihombing ini digelar sebagai bentuk penghargaan atas jasa Wahyu Sihombing, seorang sutradara legendaris Indonesia yang hidup pada 1933-1989, terhadap perkembangan teater di Indonesia.
Bertajuk Anak yang Dikuburkan, pada pukul 19.30, Teater Satu Lampung tampil sebagai pementas pertama dalam gelaran yang berlangsung pada 24-29 Juli 2017 mendatang. Disaksikan oleh seratusan penikmat seni, pertunjukan ini mementaskan lakon selam lebih dari dua jam.
Pertunjukan ini brasal dari cerita adaptasi dari lakon Burried Child karya penulis terkemuka amerika Sam Shepard yang ditulis pada 1979. Lakon tersebut mengkritisi revolusi industri Amerika yang mempengaruhi kehidupan mayarakat di pelbagai sendi-sendi kehidupan ketika manusia sudah diibaratkan sperti mesin sekrup atau materi tanpa memiliki perasaan dan pikiran.
Kisah ini kemudian dimodifikasi secara struktur dan konteks oleh sutradara Iswadi Pratama sehingga mengalami reduksi serta habituasi konsep ke dalam persoalan masyarakat Lampung. Secara sadar, meski diselingi lelucon, pertunjukan teater ini secara sadar menampilkan biodrama satir eksistensialisme manusia yang diinterpretasikan lewat panggung.
Dimainkan oleh aktor Budi Laksana, Baysa Deni, Su Giany O dan kawan-kwana, lakon ini memberikan nuansa berbeda dengan menghadirkan kecemasan-kecemasan dengan beberapa adegan yang cukup ekstrim. Ditambah penataan panggung yang sangat natural, pertunjukan ini terbilang cukup menghibur publik Ibu Kota yang hadir.
Selain Teater Satu Lampung, festival ini juga akan menampilkan Teater Bel dan Neo Teater (Bandung), Saturday Acting Club Teater (Yogyakarta), Teater Lembaga, Teater Aristokrat dan Deep Teater (Jakarta).
